5 Hal yang Bisa Kita Pelajari dari Kabar Perceraian Gading dan Gisella

Sebagai orang luar, tentu kita hanya bisa mengetahui kehidupan seseorang atau artis hanya dari media sosial mereka. Dari situ jugalah kita bisa menyimpulkan pemikiran tentang mereka. Namun, nggak banyak yang menyadari bahwa media sosial juga digunakan untuk membangun citra.

Apa yang terlihat indah di media sosial seseorang, baik itu tentang pekerjaannya atau kehidupan pribadinya, belum tentu berlaku demikian di dunia nyata. Bahkan, kita sebagai pengguna media sosial mungkin juga pernah sibuk memilah foto mana yang layak diunggah dan mana yang nggak supaya terlihat indah, kulit kita terlihat lebih mulus atau terlihat kekinian. Nyatanya, nggak setiap hari kita seperti itu, bukan?

Melihat betapa bahagianya rumah tangga Gisel dan Gading serta dilengkapi dengan kehadiran Gempita tentu sempat membuat banyak pasangan iri dengan kehidupan mereka. Semakin mengikuti aktivitas mereka di media sosial, jika nggak didampingi dengan kesadaran diri kalau manusia itu sama dan kemampuan untuk mencintai diri sendiri, maka lambat laun kita menjadi rendah diri.

Faktanya, setiap manusia itu sama. Ada masa-masa kita mendapat kesulitan, ada masanya pula kita memperoleh kebahagiaan. Hanya saja, di saat kita sedih, kecewa, gagal, semua itu nggak diumbar ke dalam diri kita versi dunia maya. Lebih baik syukuri apa yang kita punya ketimbang membandingkan kehidupan kita dengan orang lain, apalagi dengan orang yang nggak benar-benar kita kenal.

Mungkin sejak kecil kita sudah diajarkan untuk berekspresi sesuai dengan kondisi hati. Jika bahagia, maka tertawa. Jika sedih atau merasakan sakit, maka menangis dan pasang raut wajah murung. Seiring bertambahnya usia, nyatanya nggak selalu demikian.

Sebagian orang dewasa tetap mengekspresikan kesedihan yang dialami dengan raut wajah sedih dan menangis. Sama sekali nggak ada yang salah dengan itu. Namun nyatanya beberapa orang juga menyikapi kesedihan dengan senyuman dan tawa. Mungkin dirinya memang memiliki jiwa yang kuat, atau merasa lebih baik seperti itu sehingga nggak perlu ada yang tahu tentang kesedihan yang tengah dialami.

Masalah orang itu berbeda-beda. Jika masalahnya pun sama, setiap orang punya reaksi yang beragam. Dengan jari dan tanpa tatap muka, kita bisa memberikan komentar yang menurut kita baik, tapi mungkin nggak bagi mereka. Karena ketika seseorang sedang dalam masalah, yang paling mereka butuhkan adalah dukungan.

“It’s not easy and it’s not gonna be…” tulis Gading dalam unggahan terbarunya di Instagram. Maka dari itu, mendoakan dan memberikan mereka dukungan adalah cara bisa kita lakukan, terlebih sebagai seseorang yang nggak benar-benar mengenal mereka. Kita doakan saja semoga masalah mereka cepat selesai dan keputusan yang mereka ambil adalah keputusan terbaik untuk semua pihak.

Perceraian sama sekali bukanlah hal yang mudah, apalagi jika dilakukan ketika sudah memiliki keturunan. Menghadapi si kecil yang belum memahami banyak hal, yang terpenting adalah cinta dan perhatian dari kedua orang yang paling berarti dalam hidupnya, yaitu orangtua.

Jika saja kabar perceraian ini benar adanya, maka kita berharap semoga keduanya tetap memenuhi perannya sebagai orangtua dari buah hati mereka. Tentu akan ada tanda tanya dari si kecil, dan nggak mudah menghadapinya, namun itu semua bisa dilalui seiring berjalannya waktu.

Kita doakan yang terbaik untuk mereka ya, Bela.