5 Pelajaran Berharga dari Film '172 Days', Kisah Cinta Nadzira Shafa

Ditinggal saat lagi sayang-sayangnya merupakan sesuatu yang menyakitkan. Itulah yang dialami oleh Nadzira Shafa, istri dari ustad Ameera Azzikra. Ia ditinggal sang suami untuk selama setelah 172 hari menikah. Meski singkat, namun hari-hari bersama suaminya sangat berharga dan diisi dengan berbagai hal indah, romantis, serta saling bertumbuh bersama. 

Sebagai manusia yang hanya singgah di dunia, kamu mungkin tak tahu kapan akan pergi. Tapi, selagi masih diberikan napas dan satu hari lagi, nikmatilah dan hargai apa yang ada padamu. Khususnya dengan orang-orang terkasih, seperti pasangan, orangtua, saudara, dan sahabat. Buatlah momen indah, saling membantu, saling bertumbuh bersama, sampai kelak jika maut memisahkan tak ada penyesalan yang datang. 

Meski keluarganya cukup taat agama, tapi Zira tumbuh dalam trauma yang membuatnya sempat membenci Islam. Ia sempat terjerat dalam kehidupan malam dan pergaulan yang tak baik. Bahkan, perempuan 19 tahun itu sempat melakukan percobaan bunuh diri.

Tapi, setelahnya ia menjadi sadar dan memilih untuk hijrah. Tentunya, setiap perjalanan hijrah diwarnai dengan hidayah maupun tantangannya sendiri. Memiliki support system sangat penting, dan inilah yang dirasakan Zira.

Dalam hijrahnya, Allah memberikan pasangan yang penuh cinta, pengertian, dan ketulusan, yakni Ameer Azzikra. Pertemuannya dengan laki-laki tersebut membawa banyak perubahan dalam hidup Zira ke arah yang lebih baik. Masa lalu Zira sempat membayangi dan mengganggu, keduanya juga tak luput dari masalah pernikahan.

Namun, kesetiaan dan rasa sayang Ameer kepada Zira membuatnya kuat. Keduanya saling membangun dan menghibur, terutama Ameer yang dengan penuh perhatian menuntun Zira untuk semakin dekat kepada Sang Pencipta. 

Salah satu hal yang juga sempat membuat Zira terpuruk adalah kehilangan calon anak dan suaminya. Meski sempat sakit hati dan mempertanyakan takdirnya, Zira akhirnya kembali kuat. Dalam beberapa dialog dan cerita di film, penonton diingatkan bahwa tak akan ada cobaan yang diberikan Tuhan melampaui batas kekuatanmu. 

Saat Allah memberikannya, Dia tahu bahwa kamu mampu menghadapinya. Kehilangan memang berat, tapi segala sesuatu yang ada pada kamu, khususnya di dunia ini, bukanlah milikmu, tapi milik-Nya. Saat itu harus kembali kepada yang empunya, kita tak boleh terus berlarut dalam kesedihan. 

Film 172 Days juga memberikan pelajaran kalau setiap orang harus mencintai karena Allah. Saat mampu mencintai karena Allah, hubungan itu akan berjalan dengan penuh kebahagiaan, cinta kasih, kedamaian, dan harmonis. 

Pasangan akan mampu saling menguatkan, membawa kepada hal-hal yang baik, saling mencintai dengan tulus, dan mengingat bahwa semua adalah pemberian dari-Nya yang harus dijaga dengan baik. Mencintai karena Allah membuat kamu memandang pasanganmu lebih terhormat. 

Pernikahan yang didasari dengan niat “mencintai karena Allah” membuat kamu bisa
lebih ikhlas menjalani segala takdir Allah. Karena semua hanya milik Allah dan akan
kembali pada Allah.

Terakhir adalah beribadahlah seperti esok tak ada lagi. Setiap orang tak akan tahu kapan waktunya di dunia akan berakhir. Jadi, kalau hari kamu masih bisa beribadah kepada Tuhan apalagi bersama dengan orang-orang yang kamu cintai, beribadahlah dengan sungguh-sungguh. 

Itu dia lima pelajaran berharga dari film 172 Days. Indah banget, ya, perjalanan cinta Nadzira dan Ameer walau singkat. Untuk yang ingin menontonnya, film 172 Days sudah tayang secara serentak mulai tanggal 23 November 2023 di seluruh bioskop di Indonesia.