instagram.com/da4_putri03
Ritual mappacci secara simbolik dilakukan dengan mengaplikasikan daun pacar atau pacci pada calon pengantin yang dilakukan pada malam hari, sebelum akad nikah dilangsungkan. Ini menjadi simbol bahwa calon pengantin sudah siap secara lahir dan batin, dengan niat yang tulus suci, menjalani pernikahan.
Dalam bahasa Bugis, pembersihan ini meliputi mappaccing ati (bersih hati), mappaccing nawa-nawa (bersih pikiran), mappaccing pangkaukeng (bersih perbuatan), dan mappacing ateka (bersih itikad atau niat).
Sebelum mengusapkan daun pacci di telapak tangan pengantin dilakukan, ritual diawali dengan malekke pacci atau prosesi pengambilan daun pacar. Di malam mappacci, calon pengantin akan duduk di atas lamming atau tempat pengantin.
Lalu, satu persatu orang yang ditunjuk akan mengusap daun pacci pada telapak tangan pengantin seraya melantunkan doa dan harapan untuk calon pengantin. Orang yang mengusapkan daun pacci dipilih dari para sesepuh atau orang yang memiliki rumah tangga yang bahagia. Setelah itu disambung dengan berzikir dan membaca salawat Nabi Muhammad SAW.
Pada prosesi yang sama, calon pengantin laki-laki akan diantar ke rumah calon pengantin perempuan. Tapi, calon pengantin laki-laki hanya dapat melihat dari jauh bagaimana prosesi mappacci itu berlangsung.
Itulah makna mappacci yang diikuti oleh Putri Isnari dan Abdul Azis yang akan segera menikah.