Rasa sayang dan cinta merupakan hak yang dimiliki setiap manusia di seluruh dunia. Semua orang bebas dan berhak untuk merasakannya, tak terkecuali para kepala negara. Berikut ini adalah kisah cinta dari para presiden di Indonesia, mulai dari Soekarno sampai Prabowo Subianto.
Kisah Cinta 8 Presiden Indonesia, dari Soekarno sampai Prabowo

Intinya sih...
Soekarno dan Fatmawati: Kisah cinta dari masa pembuangan hingga menjadi Ibu Negara.
Soeharto dan Tien Soeharto: Cinta yang melampaui perbedaan kasta dan tumbuh sejak kecil.
BJ Habibie dan Ainun: Cinta dari masa muda hingga menghadapi banyak rintangan.
1. Soekarno dan Fatmawati
Kisah cinta keduanya bermula saat masa pembuangan Sang Presiden di Bengkulu tahun 1938. Kala itu, Fatmawati masih 16 tahun dan dia tinggal di rumah Soekarno sebagai anak angkat. Soekarno pun telah memiliki Inggit Ganarsih sebagai istri dan dua orang anak angkat lainnya. Tahun 1939, Soekarno menyatakan cinta pada Fatmawati, tapi Fatmawati menolak dimadu.
Hingga akhirnya pada 1 Juni 1943 Soekarno menikahi Fatmawati setelah menceraikan Inggit dan memulangkannya ke Bandung. Fatmawati sangat berperan mendampingi Soekarno melewati masa-masa pendudukan Jepang di Jakarta. Ketika Indonesia merdeka dan suaminya menjadi presiden, Fatmawati mendapat peran baru sebagai Ibu Negara.
2. Soeharto dan Tien Soeharto
Soeharto dan Siti Hartinah atau yang lebih dikenal dengan nama Tien Soeharto pertama kali bertemu saat masih berusia anak-anak. Tien adalah adik kelas Soeharto dan kembali bertemu saat dewasa. Kedua orang tua mereka sepakat menjodohkan keduanya meski secara garis besar, kasta keduanya berbeda.
Soeharto adalah anak dari seorang petani biasa, sedangkan Tien adalah anak dari bangsawan yang cukup terkemuka. Meski begitu, cinta keduanya tumbuh bersemi dan mereka berhasil melampaui zaman demi zaman dan menjadi saksi sejarah di Tanah Air. Semasa hidupnya, keduanya sering menunjukkan kemesraannya.
3. BJ Habibie dan Ainun
Semasa muda, Ainun merupakan gadis cantik dan cerdas yang banyak digilai oleh para lelaki. Tapi akhirnya, Habibie lah yang berhasil menjadi pendamping hidupnya. Keduanya mengenyam pendidikan di SMP dan SMA yang sama, dan siapa sangka mereka sempat saling ejek dulunya.
Sepulang dari studinya di Jerman, Habibie memberanikan diri untuk melamar Ainun. Pada 12 Mei 1962 keduanya resmi menjadi pasangan suami istri. Cukup banyak kesulitan dan rintangan yang mereka hadapi setelah menikah, akan tetapi Ainun setia mendampingi Habibie tanpa mengurangi rasa cinta dan berkeluh kesah.
4. Gus Dur dan Shinta
Abdurahman Wahid atau yang akrab dipanggil Gus Dur dan Shinta Nuriyah bertemu di sebuah pesantren di Jombang, Jawa Timur. Saat itu, Shinta berusia 13 tahun dan Gus Dur adalah gurunya yang berusia 21 tahun. Meski masih tergolong muda, Gus Dur memberanikan melamar Shinta karena akan berangkat menimba ilmu di Kairo, Mesir.
Siapa sangka, Shinta menolaknya. Akhirnya mereka saling surat menyurat saat berjauhan. Hingga suatu saat, gadis itu pun luluh hatinya. Berkat kelembutan, karisma, intelektual, dan kerendahan hati Gus Dur, Shinta pada akhirnya mengiyakan lamaran laki-laki itu. September 1968, keduanya menikah. Gus Dur diwakili kakeknya yang berusia 81 tahun karena saat itu masih berada di Kairo.
5. Megawati dan Taufiq Kiemas
Saat pertama bertemu Taufiq, Megawati telah memiliki dua anak dari pernikahannya dengan seorang pilot. Namun karena sebuah kecelakaan udara, suami pertama Mega dinyatakan hilang dan dia harus mengurus anaknya sendiri. Juli 1971, sang kakak, Guntur Soekarnoputra bersama kawannya yang tak lain adalah Taufiq Kiemas ziarah ke makam Bung Karno dan bertemulah dengan Megawati.
Cinta pun bersemi di antara keduanya, apalagi Mega dan mendiang sama-sama aktivis GMNI. Tak menunggu lama, pada Maret 1973 mereka menikah. Sayangnya, Megawati harus kembali menjadi janda setelah Taufiq meninggal dunia tahun 2013.
6. SBY dan Ani Yudhoyono
SBY dan Ani saling jatuh cinta pada pandangan pertama. Ani pernah mengaku bahwa dirinya kepincut dengan ketampanan SBY. Kala itu, Ani sedang berlibur ke Magelang, Jawa Tengah, dan diajak ayahnya yang tak lain adalah (alm) Letjend TNI-AD Sarwo Edi Wibowo untuk mengikuti acara peresmian Balai Taruna dan bertemu SBY untuk pertama kalinya.
Pertemuan kedua terjadi saat SBY berada di rumah dinas ayahnya di kompleks AKABRI. Dari situlah mereka kemudian semakin dekat dan memutuskan menikah pada 30 Juli 1976. Hingga akhir hayat mendiang, mereka tetap menjaga hangatnya romantisme dan asmara.
7. Joko Widodo dan Iriana
Kisah cinta Jokowi dan Iriana dimulai saat Jokowi masih duduk di bangku kuliah semester 3 di Universitas Gadjah Mada. Sementara itu, Iriana baru kelas 3 SMA di Solo. Iriana sendiri merupakan teman dekat adik Jokowi. Jokowi mengaku jatuh cinta dengan kecantikan dan kesederhanaan Iriana.
Walaupun keduanya terpisah kota, keduanya tetap dapat menghabiskan waktu berdua. Setelah 4 tahun berpacaran, tepat pada 24 Desember 1986 mereka melangsungkan pernikahan di Solo. Dari seluruh perjalanan karier Jokowi, Iriana tetap menjadi istri yang tidak menuntut banyak dan terus memberi cinta serta dukungan sepenuhnya.
8. Prabowo Subianto dan Titiek Soeharto
Perkenalan Prabowo Subianto dan Titiek Soeharto terjadi lewat ayah Prabowo, Soemitro Djojohadikusumo, yang merupakan dosen Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia di mana Titiek belajar. Keduanya berpacaran selama dua tahun sebelum akhirnya resmi menikah pada 8 Mei 1983. Pernikahan mereka tak lepas dari sorotan publik. Seperti yang diketahui, saat itu kedua orang tua mereka merupakan tokoh terkemuka Indonesia. Soeharto adalah Presiden RI, sementara Soemitro adalah cendekiawan yang dihormati.
Dari pernikahan tersebut, Prabowo dan Titiek dikaruniai anak laki-laki semata wayang yang diberi nama Ragowo Hedi Prasetyo atau disapa Didit Prabowo yang lahir pada 22 Maret 1984. Namun sayang, pernikahan Prabowo dan Titiek berakhir dengan perceraian setelah keduanya menjalani biduk rumah tangga selama 15 tahun. Meski telah berpisah, keduanya tetap menjalin hubungan baik dan hangat, hingga banyak orang mendukung Prabowo rujuk kembali dengan Titiek.
Meski sebagai kepala negara, tapi seorang presiden tetaplah manusia biasa yang tak luput mendapat karunia berupa cinta. Jadi, mana kisah cinta favoritmu, Bela?