Kata-kata yang diucapkan seseorang seringkali lebih tajam dari pisau dan menyebabkan luka yang dalam. Bahkan waktu pun belum tentu bisa menghapusnya dengan mudah. Apalagi jika kata-kata itu keluar dari ucapan orang yang paling kita sayangi, termasuk suami.
Dikhianati tentu sakit rasanya, melepaskannya lewat kata-kata bisa jadi alternatif untuk menggambarkan betapa kacau dan hancurnya hati. Tapi kalau ingin diutarakan di media sosial atau sebagai status, ada beberapa kata-kata sakit hati sama suami ini yang bisa kamu tuliskan di statusmu.
"Tidak akan ada kekecewaan yang mendalam jika tidak ada cinta yang mendalam". - Martin Luther King, Jr
"Harusnya aku tahu bahwa cintamu adalah sebuah permainan" -Charlie Puth
"Sulit bagiku untuk mengatakan bahwa aku cemburu dengan caramu bahagia tanpaku". -Labrinth, Jealous
“Cinta mungkin tidak akan berlangsung selamanya, tapi ia akan bertahan. Bertahan begitu lama dan kuat, hingga kita tahu bahwa dia mengkhianati cinta kita.” -Anonim
“Hal yang tersedih adalah apabila orang yang mendatangi kita pergi berjalan menjauh, dan perasaan kita bertambah sedih seiring banyaknya langkah kaki saat ia meninggalkan kita.” -Anonim
"Ada kalanya harapan hanya bertemu dengan kekecewaan. Keinginan kita dipertemukan dengan kedukaan". -Anonim
"Kisah ini memang sedih dan menyakitkan. Meskipun begitu, kucoba untuk memaafkan dirimu". -Anonim
"Aku benci pada diri sendiri. Mengapa aku harus terluka karena dirimu?" -Anonim
"Kata-katamu indah. Rayuanmu membuatku terpedaya. Tapi ingatlah: wanita memiliki intuisi". -Anonim
"Jika memang kau harus pergi dariku, pergilah. Kelak kau akan mengetahui betapa berharganya aku". -Anonim
Suami yang telah berubah, bahkan rela meninggalkan kita karena egonya, nggak bisa kita cegah kepergiannya akan meninggalkan luka yang mendalam tentunya. Kata-kata sakit hati sama suami berikut bisa juga menggambarkan apa yang kamu tengah rasakan kini.
"Rasa sakit karena cinta ini mengajarkanku agar menghargai cinta yang tulus". -Anonim
"Mungkinkah perpisahan ini adalah anugerah? Sebab satu orang yang tidak baik telah Tuhan jauhkan dari kehidupanku". -Anonim
"Orang yang kita sangka bijak, dewasa, dan pengertian kadangkala hanya tampak di permukaannya saja". -Anonim
"Relakanlah orang yang menyakiti pergi jauh dari dirimu. Jika kamu masih mengharapkannya, sama saja mengharapkan luka yang lain mengiris hati". -Anonim
"Mungkin aku tidak pernah bisa membencimu, tetapi hati ini tetap tidak mau berbohong karena memang benar-benar tersakiti olehmu". -Anonim
"Bisakah kamu mencintaiku tanpa menimbulkan luka dalam hati, apalagi sampai meninggalkan bekas luka yang dapat kambuh menjadi luka yang lara kapanpun". -Anonim
"Cinta memang tak berlogika, tetapi kamu sungguh lebih tak berlogika karena kamu membenci orang yang tulus mencintaimu". -Anonim
"Kamu ucapkan untuk ingin menjadi imam dalam hidupku, tetapi sudah berapa banyak yang kamu ingkari janji itu?". -Anonim
"Bisakah kau berhenti saja mencintaiku, daripada menduakanku seperti ini, sungguh sangat menusukku". -Anonim
"Sudahkah kau puas dengan semua yang kau lakukan terhadapku, ingat aku tak akan pernah membalasnya, tetapi biarkan Tuhan yang menghukummu". -Anonim
