instagram.com/edward_akbar
Dari kabar yang beredar, usai sidang perceraian 25 September 2024 kemarin, kuasa hukum Kimberly Ryder, Machi Achmad, mengungkap bahwa kliennya mengalami dugaan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).
"Memang dulunya sempat ada KDRT yang disampaikan Kimberly," kata Machi.
Ibu dua anak tersebut dikabarkan pernah melaporkan KDRT ke Polsek Pondok Aren. Dugaan KDRT itu juga disebut sebagai salah satu alasan Kimberly mengugat cerai Edward. Ibunda Kimberly juga buka suara dan merasa kesal dengan perlakuan Edward kepada putrinya.
"Dia (Kimberly) dari tahun 2019 udah disiksa, itu saya nggak tahu lho. Kalau saya tahu dari 2019, udah cut, tapi anak saya menerima dengan kesabaran, membantu kendala kehidupan, keuangan, mestinya lu berterima kasih, kenapa lu begini?" ujar Irvina.
"Sekarang ya, aduh lu mau minta balik ke anak saya, aduh, nggak mungkin juga kali, udah ditalak 3, lu gituin anak saya, dari 2019 lu lempar jam tangan, iPhone, handphone. Terus ya alhamdulilah nggak terlalu cacat anak saya," katanya lagi.
Saat ini, pihak Kimberly sudah menyiapkan bukti KDRT dan saksi-saksi. Namun, pihak Edward yang belum siap dengan bukti-bukti eksepsi, sehingga hakim memutuskan untuk menunda sidang hingga Oktober 2024.
Saat ditemui media, Kimberly Ryder mengaku mendapat kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dari Edward Akbar sejak 2019. Namun, kala itu ia selalu memberi maaf dengan alasan Edward ingin berubah.
"Karena dia (Edward Akbar) kan selalu bilang 'Aku nggak gitu lagi'. Biasalah kalau orang berantem, 'Iya aku nggak gitu lagi, aku mencoba memperbaiki diri'. Dan aku pun juga ngerasa, ya belum setahun kan tuh menikah kan awal-awal pernikahan itu pasti susah. Pasti ada saja cobaannya, ya dilanjutin aja gitu lho," ungkap Kimberly.
Namun, Kimberly melihat tak ada perubahan dari Edward sehingga ia merasa lelah. Aktris berdarah Inggris-Indonesia itu juga mengaku mendapat luka mental dan verbal dari Edward.
"Karena dia juga kan sudah promise (janji) kalau dia nggak akan gitu lagi, cuma ya dia masih aja gitu. Mungkin sebenarnya bukan kekerasan fisiknya yang paling sakit, sebenarnya mental sama verbalnya yang lebih sakit," tambahnya.
"Semua terjadi karena pasti ada alasannya, pasti ada maksudnya dari Allah, pasti ada jalannya dari Allah. Ya nggak ada yang disesali lah, semuanya pokoknya. Pernikahan pun juga jangan disesali gitu karena aku tidak akan menjadi Kimberly yang sekarang kalau tidak melewati semua itu," jelas Kimberly.