Pexels.com/Jasmine Wallace Carter
Rasa cemburu dalam rumah tangga bisa menyerang siapa saja, bahkan Aisyah, istri Rasulullah pun pernah mengalami kecemburuan kepada Rasulullah.
كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا ذَكَرَ خَدِيجَةَ أَثْنَى عَلَيْهَا فَأَحْسَنَ الثَّنَاءَ قَالَتْ فَغِرْتُ يَوْمًا فَقُلْتُ مَا أَكْثَرَ مَا تَذْكُرُهَا حَمْرَاءَ الشِّدْقِ قَدْ أَبْدَلَكَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ بِهَا خَيْرًا مِنْهَا قَالَ مَا أَبْدَلَنِي اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ خَيْرًا مِنْهَا قَدْ آمَنَتْ بِي إِذْ كَفَرَ بِي النَّاسُ وَصَدَّقَتْنِي إِذْ كَذَّبَنِي النَّاسُ وَوَاسَتْنِي بِمَالِهَا إِذْ حَرَمَنِي النَّاسُ وَرَزَقَنِي اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ وَلَدَهَا إِذْ حَرَمَنِي أَوْلَادَ النِّسَاءِ
“Ketika Rasulullah menyebut-nyebut kebaikan Khadijah, timbullah kecemburuan di hati Aisyah. Aisyah menceritakan, apabila Nabi Shallallahu ’alaihi wa sallam mengingat Khodijah, beliau selalu memujinya dengan pujian yang bagus. Maka, pada suatu hari saya merasa cemburu hingga saya berkata kepada beliau: ‘Alangkah sering engkau mengingat wanita yang ujung bibirnya telah memerah, padahal Allah telah menggantikan untuk engkau yang lebih baik darinya. Serta-merta Rasulullah bersabda: 'Allah Azza Wa Jalla tidak pernah mengganti untukku yang lebih baik darinya, dia adalah wanita yang beriman kepadaku di saat manusia kafir kepadaku, dan ia membenarkanku di saat manusia mendustakan diriku, dan ia juga menopangku dengan hartanya di saat manusia menutup diri mereka dariku, dan Allah Azza Wa Jalla telah mengaruniakan anak kepadaku dengannya ketika Allah tidak mengaruniakan anak kepadaku dengan istri-istri yang lain." (HR. Ahmad No. 8)
Lalu, menurut M. Quraish Shihab, seorang cendikiawan Muslim sekaligus Pendiri Pusat Studi Alquran, cemburu berbeda dengan rasa curiga. Cemburu dianjurkan untuk memupuk sebuah keharmonisan dalam rumah tangga.
“Curiga itu berbeda dengan cemburu. Curiga itu ada sisi negatifnya, cemburu itu bisa melahirkan sisi positif,” katanya dalam sebuah tayangan Shihab & Shihab.
Quraish Shihab juga menyebut bahwa dalam berumah tangga, pasti akan menemukan perbedaan pendapat atau hal yang tidak disukai pasangan suami istri. Namun, hal seperti itu harus dihadapi dengan sikap yang bijak. Pasangan suami istri harus bisa mendekatkan perbedaan itu, sehingga mencari titik temu di tengah.
Untuk itu, ketika rasa kecemburuan muncul dalam hubungan rumah tangga, sebaiknya selesaikan dengan komunikasi dengan pasangan. Dikarenakan komunikasi yang baik bisa menjadi kunci menyelesaikan masalah.