Misalkan kamu adalah pengirim pesan. Masalah yang biasa terjadi adalah terkadang kamu tidak waspada dengan pilihan kata, nada suara, atau bahasa tubuh. Kamu mungkin mengucapkan kata-kata yang menyakitkan, meninggikan suara pada pasangan, atau mengarahkan jari ke arahnya saat sedang berbicara.
Tidak menggunakan "saluran komunikasi" yang tepat juga bisa menjadi faktor. Saluran komunikasi termasuk tulisan, seperti pesan teks, obrolan, atau email, panggilan telepon, dan komunikasi tatap muka. Masalah terjadi saat ada yang memilih untuk memposting masalah dengan pasangan di media sosial daripada berbicara secara pribadi, ini akan membahayakan hubungan.
Kemungkinan lainnya adalah menggunakan pesan teks untuk menyampaikan masalah dengan pasangan, yang sering membuat terjadinya miskomunikasi. Ini karena pasangan mungkin memiliki interpretasi yang salah dari pesan tersebut karena dia tidak dapat melihat ekspresi wajah atau mendengar nada suara darimu.
Itulah mengapa pihak penerima pesan juga sebaiknya hati-hati saat membaca, mengamati, atau mendengarkan pesan yang dikirim pengirim agar bisa memahaminya dengan benar. Jika ini gagal dilakukan, maka akan ada "umpan balik" negatif pada pesan tersebut.
Nah, agar hal tersebut tidak terjadi, kamu dan pasangan bisa mempelajari cara berkomunikasi yang baik seperti ini.