Saat menikah kamu dan suami sama-sama bekerja, dengan gaji yang berbeda. Salah satu dari kalian mungkin mendapatkan promosi dan memiliki jenjang karier lebih baik. Sementara yang lain sulit berkembang dan gajinya pun tak kunjung meningkat. Meski seharusnya uang menjadi milik bersama ketika kita sudah memutuskan untuk menikah, tapi pada kenyataannya masih ada rasa kepemilikan, "Ini kan uangku" atau "Ah, ini uang dia". Apalagi jika selisihnya terlampau banyak, misal yang satu hanya bisa menghasilkan sepertiga dari yang lain.
Ketidaksetaraan pendapatan ini juga lama-lama akan mengikis romantisme dalam hubungan. Tidak secara terang-terangan, tapi bisa menjadi bom waktu dalam pernikahan. Paling tidak empat hal inilah yang akan kamu alami saat menghadapinya.
