Istilah broken home biasanya digunakan pada keluarga yang mengalami perceraian. Perceraian tak hanya berdampak bagi pasangan suami istri, namun juga anak. Bahkan, anak adalah korban perceraian yang lebih rentan terganggu secara psikis, karena perpisahan kedua orangtuanya.
Membesarkan seorang anak broken home tidaklah mudah, karena siapa, sih, yang menginginkan kedua orangtua tidak akur bahkan berpisah? Fase berat ini tentu akan memengaruhi tumbuh kembang anak, terutama ketika dia mengalami perpisahan orangtua saat usianya masih sangat kecil.
Namun tentu saja, bukan berarti anak broken home tidak bisa tumbuh dengan baik dan berprestasi gemilang. Berikut ini penjelasan mengenai apa itu broken home dan tips membantu anak dalam melewati masa sulit setelah perceraian.
