Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

5 Tips Menjaga Hubungan Saat Resesi Datang dari Ahli Keuangan

Pahami emosi dan nilai satu sama lain tentang uang

Natasha Cecilia Anandita

Menjelang tahun 2023, banyak kabar bahwa resesi ekonomi juga akan datang. Tentu hal ini menjadi hal penting untuk dipikirkan dan diatasi ke depannya. Dalam hubungan, baik berpacaran maupun yang sudah menikah, keuangan bisa jadi hal yang amat sensitif. 

Studi menunjukkan bahwa masalah keuangan adalah salah satu alasan utama konflik di antara pasangan karena stres. Nah, sebelum resesi datang dan membuat kalian lebih stres, ada baiknya untuk berdiskusi dengan kepala dingin lebih dahulu. 

Berikut beberapa tips dari ahli keuangan yang bisa kamu lakukan bersama pasangan untuk tetap bisa menjaga hubungan kalian tetap intim selama terpaan resesi. 

1. Akui emosi yang muncul

pexels.com/mikhail-nilov

Pada tahap awal suatu hubungan, pembicaraan uang biasanya tidak menjadi prioritas. Tapi, ini mungkin akan lebih mendalam jika kalian ingin menikah atau bahkan sudah berumah tangga. Ketika kamu mulai berbicara tentang keuangan untuk pertama, kedua, atau ketiga kalinya pada pasanganmu, pahami bahwa hal itu dapat memicu emosi, atau mungkin trauma masa lalu.

Penelitian menunjukkan bahwa kita mengembangkan banyak "keyakinan" seputar finansial dari orangtua saat kita tumbuh dewasa. Contohnya, orangtua kita mungkin mengatakan bahwa, "Tidak akan pernah ada uang yang cukup".

Setiap orang juga punya kepercayaan atau pendapatnya sendiri tentang uang, jadi jangan heran jika pada awalnya sulit untuk berada di satu pemikiran yang sama dengan pasanganmu soal finansial.

Untuk memulai diskusi, cobalah untuk menanyakan hal-hal dasar, seperti apa ketakutan pasanganmu tentang uang? Apa tujuannya menggunakan uang? Kemudian, akui bahwa kemungkinan ada konotasi negatif dan ketakutan yang muncul di sekitar topik ini.

Ingatlah bahwa melakukan langkah-langkah untuk mengembangkan keintiman seputar diskusi keuangan adalah suatu proses. Jadi, jika dalam kesempatan pertama itu tidak berjalan baik, cobalah di kesempatan selanjutnya. 

2. Bangun dirimu dalam realitas dan tujuan yang sama

unsplash.com/istockphoto

Seperti yang tadi dikatakan, latar belakang setiap orang berbeda dan pendapat satu sama lain tentang keuangan juga berbeda. Belum lagi hal ini juga menyangkut gaya hidup. Untuk itu, kalian perlu sama-sama memiliki pemahaman yang sama untuk menghadapi resesi dan membangun rancangan keuangan.

Lihat apa yang kamu dan pasangan perlukan dalam hubungan, terutama dalam kehidupan rumah tangga kalian. Apa tujuan kalian di masa mendatang? Begitu tujuan kalian telah selaras, hal ini akan memberikan dasar untuk bekerja dan lebih tenang dalam mengurus keuangan di masa depan. 

3. Pahami nilai yang dianut oleh masing-masing

unsplash.com/istockphoto

Karena kamu dan pasangan adalah dua orang yang berbeda, nilai-nilai yang dianut juga bisa berbeda. Memahami satu sama lainnya penting untuk hubungan yang langgeng, tak terkecuali soal keuangan. 

Amanda Clayman, seorang pelatih dan terapis kesehatan keuangan, merekomendasikan agar pasangan membangun nilai-nilai yang lebih spesifik bersama dan kemudian apa keinginan atau hal konkret yang melekat pada nilai itu.

Contohnya, jika kamu mengedepankan stabilitas, di mana kamu harus merasa aman saat hendak melakukan sesuatu, cobalah untuk berdiskusi dengannya. Hindari kata-kata yang tidak jelas, seperti, "Kita perlu menabung lebih banyak" atau "Kita harus berhenti membuang-buang uang untuk pergi keluar", tapi ganti dengan sesuatu yang lebih konkret dan bisa dilakukan, seperti, "Ayo kita sisihkan 5% pendapatan kita untuk dana cadangan", atau mungkin, "Ayo sisihkan Rp200 ribu sebulan untuk tabungan."

Dengan memahami nilai masing-masing dan membangun nilai bersama, kalian bisa bernegosiasi, saling memberi pendapat alih-alih bertengkar. Kalian juga bisa menetapkan kontribusi satu sama lain dalam rencana keuangan kalian di masa mendatang. 

4. Hindari membuat asumsi dan berikan ruang untuk bertumbuh

pexels.com/photo 49

Lepaskan segala asumsi negatif tentang keuangan, termasuk semua orang harus pandai dalam mengelola keuangan. Pasalnya, kita hanya manusia yang memiliki bidang keahliannya sendiri.

Saat salah satu pasangan lebih terampil dalam mengelola uang itu bisa berdampak baik pada keuangan kalian, tapi juga bisa menimbulkan kecemasan atau asumsi negatif. Contohnya, ketika pasanganmu lebih pandai mengatur keuangan, kamu mungkin berasumsi bahwa pasanganmu akan menghabiskan semua uangnya, kamu takut ia tidak peduli dengan apa yang penting bagimu, atau kamu takut ia akan menghabiskan semua uangmu dan kamu tidak akan punya apa-apa lagi.

Nah, coba hindari asumsi tersebut. Jika kamu benar-benar takut akan hal itu, coba bicarakan baik-baik pada pasanganmu. Ajukan semua pertanyaan tadi yang ada di benakmu dengan bahasa yang lebih halus. Dengan begitu, hubungan kalian bisa semakin bertumbuh dan intim dalam kedewasaan di banyak bidang. 

5. Dedikasikan waktu untuk berbicara tentang uang dan hal lainnya

unsplash.com/istockphoto

Beri dirimu ruang untuk tetap menikmati hubungan di luar pembicaraan keuangan yang sulit. Jangan selalu membahas uang dengan pasanganmu, tetapi nikmati waktu-waktu santai kalian tanpa harus terlibat pada hal finansial.

Coba buat batasan kapan kalian harus membicarakan keuangan, dan kapan kalian menikmati waktu santai serta momen bahagia kalian. Memiliki waktu yang seimbang tentang hal-hal tersebut bisa membuat kehidupan hubungan romantis kamu dan pasangan menjadi lebih sehat, termasuk kesehatan dalam finansial kalian.

Itulah 5 tips menjaga hubungan saat resesi ekonomi mendatang dari ahli keuangan. Jadi, coba diskusikan dengan baik bersama pasanganmu, ya!

IDN Media Channels

Latest from Married