Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

8 Skills Komunikasi yang Membuat Rumah Tangga Jadi Bahagia

Dimulai dari menjadi pendengar yang baik

Fithriyah Saiidah

Kehidupan rumah tangga tidak seindah bayangan saat pertama kali jatuh cinta. Bukan hanya di momen saling mengenal satu sama lain yang terdapat konflik hubungan, kehidupan setelah pernikahan justru akan lebih banyak tantangan dan konflik yang kemungkinan akan terjadi. Namun, hal tersebut bukan berarti menjadi halangan untuk ke jenjang pernikahan.

Jika hubungan asmara masa muda bisa terjalin bahagia, tentunya kehidupan rumah tangga juga akan lebih bahagia dengan selalu memegang komitmen dan bertanggung jawab dengan perannya masing-masing. Terlepas dari itu, ada juga skill atau kemampuan komunikasi yang ternyata merupakan kunci dalam menjaga kebahagiaan rumah tangga.

Komunikasi bukan hanya soal percakapan dan diskusi antar pasangan, namun juga bagaimana suatu hal-hal penting yang dapat membangun kehangatan tersampaikan dengan baik. Kemampuan komunikasi diperlukan agar tidak timbul salah persepsi yang menimbulkan asumsi buruk dalam hubungan rumah tangga. 

Walaupun kemampuan komunikasi terdengar sederhana, namun cukup menguras emosi untuk mempraktikkannya. Ingin tahu skill komunikasi yang baik dalam rumah tangga? Melansir dari Young Tango, simak informasi berikut ya.

1. Jujur dengan impianmu

pexels.com/Ketut Subiyanto

Apakah kamu benar-benar ingin membangun komunikasi yang baik dalam rumah tangga? Itu bisa terwujud dimulai dari jujur dengan impian atau keinginan. Terkadang perempuan dan laki-laki salah menyimpulkan komunikasi karena kurang bertanya dan tidak lengkap menjawab. Mulai saat ini cobalah ajak mengobrol pasanganmu terkait impiannya dan tanyakan kebutuhan apa yang dapat kamu bantu.

2. Ciptakan suasana yang nyaman dan aman

pexels.com/Ketut Subiyanto

Saat berbincang santai di rumah, bisa saja pasanganmu membagi semua hal tentang dirinya jika merasa aman. Sama halnya dengan terapis yang bisa membuat pasiennya bercerita tanpa adanya kedekatan emosi. Itu karena pasien terapis bisa merasakan aman dan nyaman bercerita. 

Untuk menciptakan suasana yang nyaman dan aman, kamu bisa mulai menjaga kerahasiaan pasanganmu dan respons ceritanya dengan perlakukan yang baik. Jangan lupa sediakan waktu untuk saling bertukar kabar, dijamin obrolan rumah tangga akan menjadi lebih hangat. 

3. Saling menerima perbedaan

pexels.com/Ba Tik

Bicara soal komunikasi antara laki-laki dan perempuan, akan banyak terjadi perbedaan di antara keduanya. Jadi perlu adanya saling memahami dan menerima perbedaan ini. Dalam berkomunikasi, laki-laki cenderung mendambakan rasa hormat, sedangkan perempuan menginginkan empati. Menariknya lagi saat berbicara, perempuan lebih suka melakukan eye contact. Padahal laki-laki akan merasa berat melakukan itu dan lebih suka berbicara sambil mengerjakan sesuatu.

Kedua perbedaan yang sangat menonjol ini kerap kali menimbulkan konflik. Namun, dengan adanya sifat saling menerima, perbedaan komunikasi ini tidak akan menjadi masalah dalam rumah tangga. Suami dan istri juga lebih terbiasa dengan pola komunikasi mereka.

4. Dengarkan dengan kesungguhan

pexels.com/Ketut Subiyanto

Tidak semua orang bisa menjadi pendengar yang baik dan hal tersebut butuh dilatih setiap saat. Caranya mudah, mulailah dengan mendengar cerita-cerita pasanganmu sungguh-sungguh. Letakan alat komunikasi apa pun yang dapat menyita perhatianmu dan respons-lah dengan sedikit humor atau pertanyaan.

5. Ajukan pertanyaan terbuka

pexels.com/Tima Miroshnichenko

Agar pasangan berkenan menceritakan rasa sedih atau bahagianya, coba ajukan pertanyaan terbuka. Dengan begitu jawabannya akan lebih rinci dan mudah dipahami kebutuhannya. Beda dengan pertanyaan tertutup yang hanya mendapat jawab “ya” atau “tidak”.

6. Cari waktu terbaik dalam berkomunikasi

pexels.com/Andres Ayrton

Selain belajar bagaimana cara menyampaikan komunikasi yang baik, sebagai pasangan suami istri juga harus bisa mengetahui kapan waktu terbaik untuk saling berkomunikasi. Misalnya, ketika istri ingin dimengerti atau ketika suami butuh waktu sendiri. Hal ini memang tidak bisa langsung diketahui, perlu adanya saling empati dengan kebutuhan pasangannya.

7. Jangan bersikap seperti pembaca pikiran

pexels.com/Katerin Holmes

Kalau sedang mendengarkan cerita pasangan, jangan sekali-kali bersikap seperti pembaca pikiran. Dengarkanlah sampai tuntas dan tanyakan apa yang dia rasa dan apakah dirinya butuh bantuan. Lebih baik begitu dibanding menilai dari awal seolah dapat membaca pikiran, padahal yang dia rasa belum tentu sesuai dengan yang kita pikirkan.

8. Jadilah pasangan yang diinginkan

Freepik.com

Memang kita tidak diciptakan untuk menyenangkan semua orang. Namun, hadirnya kita dalam sebuah hubungan tentunya ada maksud. Layaknya suami istri yang saling membutuhkan, mereka perlu belajar juga memperlakukan pasangan seperti yang diinginkannya, Hal ini tentu ada batasnya, seperti prinsip-prinsip hidup yang dianggap penting. Bukan tentang kebebasan menghendaki.

Itulah 8 kemampuan komunikasi yang dapat membangun keharmonisan rumah tangga. Selain di atas masih banyak cara berkomunikasi yang bisa kamu temukan dalam menjalani rumah tanggamu, kok. Bagaimana pun caranya, hanya kamu dan pasanganmu yang dapat menemukannya. Semoga para pembaca bisa menerapkannya dan terjaga terus kebahagiaan rumah tangganya, ya.

IDN Media Channels

Latest from Married