Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

12 Penyebab Umum Perceraian yang Paling Sering Terjadi

Ketahui sejak awal untuk temukan solusinya.

Andhina Effendi

Setiap pernikahan pasti pernah mengalami rintangan dan masalah. Kamu dan pasangan mungkin pernah mengalami argumen yang tiada henti atau kamu semakin bisa melihat kekurangan pasangan yang tak kamu temukan saat masih pacaran.

Kembali lagi, tak ada orang yang sempurna, namun ketika kita berkomitmen untuk menikah artinya kita harus siap menjalani semuanya tanpa menengok ke belakang. Di sisi lain, ada kalanya perceraian itu tak terelakkan dan ada banyak hal yang bisa menjadi penyebab perceraian.

Berikut ini adalah penyebab umum perceraian yang paling sering terjadi, menurut para ahli hubungan.

1. Finansial alias uang

Popbela.com/Andhina Effendi

This article supported by vivo as Official Journalist Smartphone Partner IDN Media

Tak bisa dipungkiri, masalah finansial menjadi salah satu penyebab yang paling umum dalam sebuah perceraian. Membicarakan masalah uang saat jatuh cinta rasanya memang tidak etis, tapi begitu masuk ke dalam pernikahan, uang menjadi begitu penting karena menyangkut berbagai segi kehidupan. 

Masalah uang ini, contohnya ketika pasangan gemar berutang tanpa kamu ketahui, sehingga menyebab keuangan kalian terganggu. Contoh lainnya, kamu hobi berbelanja, padahal keuangan kalian tidak bisa menanggung pengeluaran tersebut. Jika tak juga ditemukan solusinya, perceraian bisa menjadi jalan keluar bagi kalian.

2. Kurangnya keintiman

businessinsider.sg

Seiring berjalannya waktu, kontak fisik antar pasangan bisa berkurang. Bagi kalian, seks mungkin hanya sekadar pelengkap atau lama-kelamaan kalian tidak lagi berhubungan seks. 

Keintiman itu bukan seks semata, kok, karena kamu bisa tetap merasa intim dengan pasangan lewat hal-hal kecil, seperti ciuman di pipi sebelum berangkat ke kantor, pelukan hangat, berpegangan tangan, memijat pasangan di akhir pekan, atau sekadar meneleponnya untuk mengucapkan sayang. Jika semua keintiman itu sudah tak ada, pernikahan pun akan hambar dan lebih mungkin untuk terjadi perceraian.

3. Perselingkuhan

freepik.com/ lipik

Tentu saja, alasan yang satu ini sudah jelas. Tak ada satu orang pun yang rela dikhianati oleh pasangannya sendiri. Meski begitu, banyak pula pasangan yang mencoba bertahan setelah diterpa masalah perselingkuhan. 

Masalahnya, perselingkuhan akan mengubah pernikahanmu, merusak kepercayaanmu, dan menghancurkan komunikasi di antara kalian. Jika perselingkuhan itu terjadi berkali-kali, kemungkinan besar pilihan kamu dan pasangan adalah bercerai.

4. Kekerasan dalam rumah tangga

mensxp.com

Jika pernikahanmu dengan pasangan diwarnai kekerasan, tentunya perceraian adalah pilihan terbaik. Banyak orang beranggapan bahwa kekerasan dalam rumah tangga hanya berbentuk kekerasan fisik, padahal kekerasan tersebut bentuknya bisa macam-macam, mulai dari emosional hingga finansial. Berteriak, memarahi dengan kata kasar, mengancam, mengejek, dan menahan uang untukmu juga termasuk dalam kekerasan dalam rumah tangga.

5. Kecanduan

Pexels.com/Daria Sannikova

Kamu mungkin berpikir, masalah kecanduan ini berputar di antara kecanduan narkoba dan alkohol. Tapi bentuk kecanduan lainnya juga bisa memengaruhi pernikahan kalian, seperti kecanduan berjudi, kecanduan pornografi, kecanduan seks, kecanduan bermain video game, bahkan kecanduan belanja barang mewah juga termasuk. 

Kecanduan bisa mengontrol hidup seseorang dan menjauhkan dia dari orang-orang terdekatnya. Tak hanya kamu, tapi juga keluarga, teman, bahkan dia bisa kehilangan pekerjaannya gara-gara kecanduan ini.

6. Tidak siap untuk menikah atau menikah terlalu muda

Unsplash.com/Taylor Harding

Salah satu alasan yang membuat seseorang bercerai adalah dia sesungguhnya tidak siap menikah atau menikah di usia yang terlalu muda. Faktanya, angka perceraian tertinggi ada di usia 20an dan hampir setengah dari perceraian itu terjadi di 10 tahun pertama pernikahan. 

Memang, kedewasaan seseorang tidak bisa dilihat dari umurnya, namun mereka yang menikah muda umumnya belum bisa memahami cara menghadapi tantangan berat dalam pernikahan, apalagi jika mereka juga menjadi orangtua di usia yang sangat muda.

7. Menikah karena alasan yang salah

Unsplash.com/Petr Ovralov

Jangan heran, banyak juga, lho, orang yang menikah karena alasan yang salah. Mereka mungkin ingin menikah karena melihat teman-teman lainnya menikah sementara usia mereka sudah tak muda lagi, atau mereka menikah karena merasa pasangan bisa menghidupinya. 

Jika seseorang menikah bukan atas dasar cinta dan komitmen, pernikahan tentu akan sulit untuk dipertahankan. Pada akhirnya kamu hanya akan fokus pada kekurangan pasangan dan ketika bertemu masa-masa sulit, kamu lebih memilih untuk berpisah ketimbang mempertahankan pernikahan. Itu semua karena asal mula alasanmu menikah saja sudah tak benar.

8. Kurangnya dukungan emosional

Pexels.com/Ketut Subiyanto

Menurut para ahli hubungan yang bicara dengan para perempuan bercerai, banyak dari mereka merasa dirinya tak mendapat dukungan secara emosional dari pasangannya. Mereka kebanyakan merasa direndahkan, tak dihormati, tidak dianggap, posisi mereka hanya sekadar sebagai istri yang mengurus rumah tangga, dan mereka tak lagi menjadi prioritas pasangannya. Ketika tak ada lagi rasa saling menghormati atau ada satu pihak yang merasa dirinya lebih rendah, hal itu juga bisa memicu perceraian.

9. Hilangnya rasa cinta

freepik.com/ dmytrenko.fsk

Dalam sebuah studi di dalam Journal of Sex & Marital Therapy, hampir setengah orang yang bercerai mengatakan mereka dan pasangannya kehilangan rasa cinta, yang akhirnya menyebabkan perceraian. Tak ada pengkhianatan atau perselingkuhan, tapi kadang ada juga pasangan yang berkembang ke arah berbeda dan kehilangan perasaan romantis terhadap pasangannya. Bahkan ketika bersama, mereka selalu merasa ‘jauh’.

10. Kehilangan identitas

Pexels.com/Alex Green

Perubahan dalam hidup manusia itu pasti. Seseorang pasti berubah, berkembang, bertambah pengalaman, dan wawasannya. Sering kali dalam sebuah pernikahan ada satu pihak yang merasa dirinya berkorban lebih banyak demi menjaga pernikahan itu tetap ada. 

Contohnya, ketika seorang perempuan terpaksa berhenti bekerja untuk menjadi seorang ibu, padahal awalnya dia bermimpi untuk berkarier. Kompromi memang sangat diperlukan dalam hubungan, tapi pengorbanan hanya akan membuat seseorang kehilangan identitas dirinya dan membuat dia membenci hubungan itu. Nggak heran ketika hal tersebut juga menjadi penyebab perceraian.

11. Masalah komunikasi

Pexels.com/Alex Green

Komunikasi selalu disebut-sebut sebagai hal yang paling penting dalam hubungan. Itu benar adanya, karena masalah komunikasi bisa menyebabkan perceraian. Masalah komunikasi ini termasuk ketidaksepakatan soal penggunaan uang, masalah komitmen, adu argumen yang tiada henti, hingga tidak menyampaikan apa yang dirasakan. 

Intinya jika kamu tak bisa melakukan komunikasi dua arah dengan pasangan, itu artinya komunikasi kamu dengannya bermasalah. Semakin hal itu dibiarkan, semakin besar masalahnya, sehingga bisa membuat hubungan kamu renggang dan mengarah ke perceraian.

12. Merasa sudah saatnya untuk berpisah

Pexels.com/Cottonbro

Kadang kamu bingung ketika melihat orang yang sudah menikah lama, tapi memutuskan bercerai. Bisa saja, mereka menghabiskan waktu cukup lama untuk menyelesaikan masalah dalam pernikahan dan telah berusaha untuk menjaga pernikahan tersebut. Namun akhirnya pada satu titik, mereka akhirnya menyerah dan memutuskan untuk berpisah, karena menurut mereka hal itu adalah yang terbaik.

Itu dia beberapa penyebab umum perceraian yang paling sering terjadi, menurut para ahli. Semoga hal itu tak terjadi padamu, ya, Bela. Tapi jika kamu memutuskan bercerai karena alasan-alasan di atas, ketahuilah bahwa kamu tak sendiri.

IDN Media Channels

Latest from Married