5 Pelajaran dari Rumah Tangga Abimana Aryasatya dan Inong Ayu

Nggak ada yang lebih nyaman selain menjadi diri sendiri. Suatu berkah jika memiliki pasangan yang mencintai kita apa adanya. Begitu pun yang terlihat dari pasangan Abimana dan Inong. Keduanya tampak sudah saling nyaman dengan diri masing-masing.

Pada dasarnya, kita bisa mencintai pasangan kita apa adanya jika kita sudah mencintai diri kita sendiri, Bela. Jadi, sebelum mencintai orang lain, kita harus mulai dengan mencintai diri sendiri.

Nggak ada manusia yang sempurna, begitu pun pasangan. Sebenarnya, kesempurnaan pasangan itu adalah ketika sepasang suami istri bisa saling melengkapi. Nggak saling merendahkan kekurangan pasangan dan selalu menghargai apa pun yang pasangan kita miliki dan berikan.

Banyak yang nggak bertahan lama membina hubungan karena ekspektasi dari masing-masing pasangan. Kita sering secara nggak sadar meminta pasangan kita berubah menjadi apa yang kita inginkan meskipun itu nggak nyaman buat pasangan kita. Sadar nggak, Bela?

Salah satu faktor yang membuat langgeng suatu hubungan adalah bersikap apa adanya alias nggak jaim. Selain itu faktor lainnya yakni saling terbuka dengan pasangan. Lelah juga ya jika harus pura-pura atau menutupi sesuatu hal yang sebenarnya bisa kalian musyawarahkan bersama.

Terlalu menutup diri dari pasangan pun bisa menimbulkan kecurigaan dan perasaan nggak berarti bagi pasangan. Coba Bela, apa yang kamu rasakan jika orang lain lebih tahu lebih dulu tentang keluh-kesah atau masalah pasanganmu dan kamu tahunya dari orang lain bukan dari pasanganmu? 

Seperti yang kita tahu bahwa Abimana dari lahir hingga usia 33 tahun belum pernah sama sekali bertemu dengan ayah kandungnya. Pernah beberapa kali berusaha mencari, namun nggak juga berhasil. Sampai suatu hari, Inong membantu mencari ayah Abimana melalui jejaring sosial Facebook dengan info hanya nama ayah dan satu-satunya foto ayah Abimana sewaktu muda.

Alhasil, mereka akhirnya bisa menemukan ayah Abimana yang telah terpisah sekian lama sejak cerai dengan ibu Abimana. Akhirnya mereka bertemu di Spanyol. Pertemuan tersebut sangat mengharukan dan pastinya akan selalu dikenang.

Kehadiran anak merupakan anugerah dan perekat rumah tangga. Sama seperti Abimana yang pada awal menikah, dia belum tahu tujuan hidupnya. Tapi ketika memiliki anak, ia lantas tahu dan yakin akan tujuan hidupnya. Nggak heran jika jiwanya sebagai kepala keluarga terpanggil untuk bertanggung jawab ya, Bela.

Membesarkan anak butuh kekompakan suami istri. Sama seperti halnya Abimana dan Inong yang tampak selalu kompak membesarkan keempat buah hati mereka. Yang bisa kita pelajari, terlihat Abimana dan Inong memiliki satu tujuan dan visi yang jelas dan sama dalam membesarkan semua buah hati mereka.