Salah satu keindahan yang dimiliki Indonesia adalah masyarakatnya yang terdiri dari berbagai suku bangsa. Berhadapan dengan orang yang memiliki budaya dan adat yang berbeda tentu menyenangkan sekaligus bisa meningkatkan toleransi dan rasa persatuan. Tapi itu semua berubah ketika kita membicarakan pernikahan antarsuku. Memang, sebagian keluarga di Indonesia sudah nggak mempermasalahkan suku calon pasangan atau calon menantunya. Tapi di era modern seperti ini, masih banyak keluarga yang berpegang teguh dengan prinsip dan stereotip dari nenek moyang mereka.
Setiap orangtua tentu ingin anaknya bahagia, terutama setelah menikah nanti. Tapi ada lho, orangtua yang menasihati anaknya ketika dewasa untuk nggak dekat-dekat bahkan menikah dengan lawan jenis dari suku tertentu. Mungkin stereotip itu terbukti di lingkungan ketika orangtuanya masih muda dulu, tapi apakah masih berlaku hingga sekarang?
Kalau menurut kamu gimana nih Bela, suku itu masih penting nggak sih dalam sebuah pernikahan?
