“Kamu kuliah lagi ya, biar bisa ngajar di kampus!”
“Ujung gamismu kotor! Ayo segera ganti!”
“Masaknya kok kayak gini sih? Bawangnya kebanyakan!”
Semua kalimat itu dengan redaksi serupa sering meluncur dari bibirmu. Mama, kau bagaikan sang ratu yang harus dituruti perintahnya. Aku bisa apa ketika masih menumpang di rumah orangtuaku? Berbagai permintaan melontar bagai peluru yang membuatku kepalaku berputar-putar. Bibirku mengerucut Ma, kaki ini ingin berlari menjauhimu.
