Kedatanganmu adalah sebuah ‘kebetulan’ yang sama sekali tidak pernah aku pintakan.
Menjadi obat yang sangat ampuh untuk luka patah hatiku yang berkepanjangan.
Namun,
Hatimu yang masih ‘tertinggal’ di tempat yang lain,
membuatmu enggan memberiku kesempatan untuk menjadikan ‘kita’ mungkin.
Hari di mana perselingkuhan kekasihku akhirnya terbongkar, menghancurkan setiap kepingan-kepingan keinginan yang aku bangun dengan harapan. Aku yang seketika menjadi sangat hancur dan kehilangan tujuan, melewati hari dengan membodohi diri sendiri.
Berbulan-bulan sakitnya tidak sedikit pun mereda, wajah kekasihku dan ‘pengkhianat’ di antara kami menjadikan patah hatiku kian memburuk dan bertambah-tambah. Berulang kali aku mencoba lari, namun malah membuat aku terperosok lebih jauh ke dalam lembah patah hati yang semakin menjadi-jadi.
Aku kira, hidupku akan berakhir dengan menyedihkan. Mati karena merasa dipatahkan oleh seorang manusia tak berhati yang dulunya aku sebut kekasih. Ternyata tidak...
