Kasus bertemakan pelakor atau 'perebut laki orang' semakin memenuhi timeline media sosial kita. Baik itu yang berupa sebuah cerita dari akun pribadi, maupun dari akun media massa. Ada yang berupa cerita dengan foto, ada pula yang dilengkapi dengan video di mana seorang wanita bertengkar dengan wanita lain yang dianggap sebagai selingkuhannya.
Namun melihat semua kasus pelakor atau perselingkuhan ini, kebanyakan wanita sebagai pasangan dari pria menyalahkan wanita yang disebut sebagai orang ketiga. Seakan sebab perselingkuhan itu berasal dari si pelakor itu. Faktanya, it takes two to tango. Perselingkuhan itu nggak akan terjadi jika sang pria nggak membiarkan dirinya untuk terlibat. Tapi mengapa wanita sering menyalahkan pelakor, bukan pasangannya?
