Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Popbela lainnya di IDN App
2149354296.jpg
Freepik.com/freepik

Intinya sih...

  • Avoidant attachment adalah sikap seseorang yang cenderung menjaga jarak emosional karena pengalaman masa lalu.

  • Ciri-ciri pasangan avoidant antara lain sulit membuka diri, enggan bergantung pada orang lain, dan sering terlihat dingin.

  • Tipe pasangan avoidant bisa merusak hubungan secara tidak sadar, namun bisa diatasi dengan kesadaran akan pola keterikatan dan dukungan dari orang terdekat.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Dalam hubungan, setiap orang punya cara berbeda dalam mengekspresikan cinta. Ada yang terbuka dan hangat, ada juga yang justru cenderung menarik diri saat hubungan terasa terlalu dekat. Jika kamu pernah merasa bingung dengan sikap pasangan yang mendadak dingin atau sulit diajak bicara soal perasaan, bisa jadi kamu sedang bersama tipe pasangan avoidant.

Tipe ini bukan berarti tidak peduli, mereka hanya punya cara sendiri dalam menjaga jarak emosional karena pengalaman masa lalu. Pola hubungan seperti ini bisa menimbulkan konflik jika tidak dipahami dengan baik. Oleh karena itu, penting untuk memahami tipe pasangan avoidant dengan mengenali ciri dan penyebabnya sebagai berikut.

Apa itu avoidant attachment?

ilustrasi seseorang yang punya sifat avoidant (pexels.com/Trinity Kubassek)

Menurut psikolog, Ikhsan Bella Persada, M.Psi., sebagaimana dikutip dari laman Klikdokter, avoidant attachment adalah sikap seseorang, baik anak-anak maupun orang dewasa, cenderung memiliki persepsi negatif terhadap orang lain di sekitarnya. Sementara itu, Tara Well, Ph.D., profesor psikologi dari Columbia University, menambahkan bahwa individu dengan gaya attachment ini biasanya memiliki kekhawatiran akan disakiti atau dikhianati, sehingga memilih untuk menjaga jarak secara emosional.

Pada orang dewasa, avoidant attachment bisa berakar dari pengalaman masa kecil, yaitu saat mereka membutuhkan dukungan emosional atau kenyamanan dari orang tua atau pengasuh, yang mereka tidak mendapatkannya.

Lambat laun, muncullah dorongan alami untuk mencari rasa aman dari orang lain. Mereka mulai percaya bahwa mengandalkan orang lain hanya akan menimbulkan rasa sakit karena tidak ada jaminan kebutuhan emosional mereka akan dipenuhi. Akibatnya, individu dengan pola avoidant ini sering memandang hubungan emosional sebagai sesuatu yang tidak begitu penting dan lebih memilih untuk menjaga jarak.

Ciri-ciri pasangan avoidant

Ilustrasi pasangan dengan avoidant attachment style (pexels.com/KetutSubiyanto)

Ada beberapa tanda yang cukup jelas yang menunjukkan bahwa tipe pasangan avoidant dalam hubungan:

  • Mereka merasa tidak nyaman saat berada dalam hubungan yang terlalu dekat secara emosional

  • Enggan membuka diri dan sulit mengekspresikan pikiran maupun perasaan

  • Sulit memercayai orang lain dan enggan bergantung pada mereka

  • Lebih suka menjaga jarak dan menetapkan batasan dalam hubungan

  • Akan menjauh jika ada orang yang mencoba mendekat secara emosional

  • Cenderung ingin menyelesaikan konflik sendiri tanpa melibatkan pasangan

  • Kerap terlihat dingin, tertutup, atau terkesan tidak peduli

  • Menganggap diri mereka mandiri dan tidak membutuhkan orang lain

  • Bisa saja bersikap meremehkan atau sinis ketika pasangan menunjukkan emosi

Jika kamu melihat beberapa dari tanda-tanda ini dalam diri sendiri atau pasangan, bisa jadi itu merupakan indikasi dari tipe attachment avoidant.

Kenapa pasangan berperilaku avoidant?

ilustrasi tipe attachment avoidant (pexels.com/Vera Arsic)

Perlu diingat, perilaku yang ditunjukkan oleh tipe pasangan avoidant biasanya berakar dari pengalaman masa kecil mereka. Sejak dini, mereka terbiasa hidup dengan keyakinan bahwa orang-orang terdekat tidak dapat diandalkan untuk memberi dukungan emosional maupun kasih sayang.

Oleh karena itu, ketika dewasa, mereka cenderung merasa tidak membutuhkan keintiman atau perhatian emosional dari orang lain. Mereka seperti mematikan sistem keterikatan dalam dirinya sebagai bentuk perlindungan diri.

Dampak tipe pasangan avoidant dalam hubungan

ilustrasi tipe attachment avoidant (pexels.com/Keira Burton)

Memiliki tipe pasangan avoidant bisa membuat perjalanan sebuah hubungan terasa lebih rumit. Menurut psikolog, Morgan Anderson, yang dikutip dari laman Very Well Mind, orang dengan tipe ini cenderung menarik diri setiap kali mulai merasakan adanya kedekatan emosional. Psikolog, Michael Mongo, juga menambahkan bahwa menjauh dari koneksi, keintiman, dan kebersamaan jelas berdampak negatif terhadap hubungan.

“Padahal, ketiga hal tersebut merupakan fondasi penting dalam sebuah hubungan, apalagi hubungan romantis,” ungkapnya. Michael Mongo menjelaskan bahwa hubungan itu seperti tanaman, harus dirawat dengan kasih sayang dan perhatian agar bisa tumbuh dan berkembang seiring waktu.

Sayangnya, tipe pasangan ini sering kali secara tidak sadar mulai merusak hubungan mereka sendiri. Ini terjadi sebagai bentuk perlindungan diri berdasarkan pengalaman masa lalu. Beberapa orang mungkin menciptakan konflik kecil sebagai cara untuk menjauh, perlahan menarik diri tanpa alasan jelas, hingga akhirnya menghilang begitu saja atau menjadi dingin secara emosional terhadap pasangan mereka.

Bagaimana cara menghadapi tipe pasangan avoidant?

Pexels.com/Timur Weber

Untuk bisa membangun hubungan yang sehat, penting bagi tipe pasangan avoidant untuk menyadari pola keterikatan mereka dan dampaknya terhadap kualitas hubungan. Dengan kesadaran ini, mereka bisa mulai mengubah perilaku yang merugikan dan berproses menuju keterikatan yang lebih aman.

Langkah awal yang bisa dilakukan adalah memahami diri sendiri dan mengenali pola hubungan yang muncul. Menurut Psikolog Anderson, kesadaran terhadap perilaku khas avoidant dapat membantu proses penyembuhan emosional. Selanjutnya, cobalah untuk tetap hadir meski merasa tidak nyaman. Hindari keinginan untuk menjauh atau menarik diri, dan izinkan diri merasakan koneksi secara perlahan.

Latih juga kemampuan untuk mengungkapkan emosi, meski terasa asing dan menakutkan. Menyampaikan perasaan pada orang yang dipercaya bisa jadi pengalaman yang menyembuhkan.

Terakhir, jangan ragu untuk meminta bantuan. Baik melalui terapis profesional maupun dukungan dari orang terdekat, tipe pasangan avoidant bisa belajar bahwa mereka tidak harus menghadapi semuanya sendirian. Meskipun tidak mudah, dengan langkah-langkah kecil dan konsistensi, mereka dapat menjalani hubungan yang lebih sehat dan memuaskan.

Itulah pembahasan lengkap seputar tipe pasangan avoidant serta cara mengatasinya. Semoga bermanfaat!

Editorial Team