Pernah nggak saat pasangan melakukan sesuatu kamu nggak marah, tetapi saat kamu melakukannya, pasangan bisa sangat marah dan menganggap itu sebagai sebuah “dosa besar”? Jika iya, inilah yang disebut dengan double standards atau standar ganda dalam hubungan.
“Kamu nggak boleh seperti itu karena kamu perempuan” atau “Ya, aku kan laki-laki jadi boleh dong seperti ini” adalah contoh umum dari standar ganda. Memang benar, laki-laki dan perempuan berbeda, tetapi seharusnya dalam menjalani hubungan tidak ada aturan yang membedakan ini untuk laki-laki maupun perempuan.
Sedihnya, standar ganda ini merupakan konstruksi dari masyarakat dan keluarga, yang pada akhirnya membentuk pemikiran bahwa ada perbedaan hak dan kewajiban dalam hubungan.
Hal itu bisa membuat hubungan berantakan, karena tidak adanya kesetaraan di antara laki-laki dan perempuan. Berikut adalah beberapa standar ganda yang bisa terjadi dalam hubungan.
