Pexels.com/Nycolle Suabya
Fase ketiga ini biasanya muncul di momen yang tidak kita duga. Saat kita seolah enggan untuk percaya kembali dengan yang namanya cinta dan tidak punya ekspektasi atas apa pun, barulah mereka muncul. Saking tidak terduganya kita bisa berpikir ‘kok bisa ya aku cinta sama dia?’.
Pelajaran yang didapatkan dari fase kedua akan membuat kita lebih realitis dengan cinta. Tidak ada lagi bentuk ideal yang diidamkan, yang ada hanya cinta secara apa adanya.
Di fase ini, kita dan pasangan akan lebih menerima satu sama lain dan merasa bahagia akan hal itu. Tidak ada lagi tuntutan untuk menjadikan kisah indah seperti dongeng, yang terpenting adalah cinta itu bisa bertahan dan lebih dewasa.
Sebenarnya, di antara ketiga fase tersebut, mungkin saja kita akan mengalaminya dengan satu orang yang sama. Namun, perubahan di tiap fasenya yang bisa membedakan. Satu hal yang pasti, setiap orang memiliki alur jatuh cintanya masing-masing. Jadi, jangan pernah takut untuk merasakan jatuh cinta, Bela!