Pexels.com/Ichad Windhiagiri
"Karena hati tidak perlu memilih, ia selalu tahu ke mana harus berlabuh," - (Perahu Kertas, Dee Lestari)
"Aku tidak pernah keberatan menunggu siapa pun berapa lama pun selama aku mencintainya." (Linguae, Seno Gumira Ajidarma)
"Lepaskanlah. Maka besok lusa jika dia cinta sejatimu, dia pasti akan kembali dengan cara mengagumkan" (Rindu, Tere Liye)
"Orang yang membuat kita sangat terluka biasanya adalah orang yang memegang kunci kesembuhannya." (Critical Eleven, Ika Natassa)
"Biarkan takdir yang menentukan. Biarkan takdir bekerja dan ia menjadi mediatornya." (Mereka Bilang Saya Monyet, Djenar Maesa Ayu)
"Orang yang jatuh cinta diam-diam pada akhirnya selalu melamun dengan tidak pasti, memandang waktu yang berjalan dengan cepat dan menyesali semua perbuatan yang tidak mereka lakukan dulu." (Marmut Merah Jambu, Raditya Dika)
"Tak pernah ada yang salah dengan cinta. Ia mengisi sesuatu yang tidak kosong. Tapi yang terjadi di sini adalah asmara, yang mengosongkan sesuatu yang semula ceper. Dengan rindu. Belum tentu nafsu.” (Saman, Ayu Utami)
"Aku memandangimu tanpa perlu menatap. Aku mendengarmu tanpa perlu alat. Aku menemuimu tanpa perlu hadir. Aku mencintaimu tanpa perlu apa-apa, karena kini kumiliki segalanya.”(Rectoverso, Dee Lestari)
"Aku ingin mencintaimu dengan sederhana, dengan kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api yang menjadikannya abu. Aku ingin mencintaimu dengan sederhana, dengan isyarat yang tak sempat disampaikan awan kepada hujan yang menjadikannya tiada." (Aku Ingin dalam buku puisi Hujan Bulan Juni, Sapardi Djoko Damono)
“Tapi, inilah yang berbahaya dari cinta, kita tak pernah bisa merencanakan dan memilih kepada siapa akan jatuh cinta.” (Saia, Djenar Maesa Ayu)