Tak hanya disebabkan oleh pandemi, tapi kebiasaan kencan di seluruh dunia memang telah berubah seiringnya waktu. Perkembangan teknologi, perubahan cara pandang, dan kebiasaan pada akhirnya mendorong cara berkencan yang berbeda bagi para Gen Z, mereka yang berusia 18-25 tahun.
Rasa kehilangan, kerinduan, dan kesepian akibat pandemi berdampak serius pada kehidupan anak-anak muda saat ini dan mendorong mereka untuk mencari cara baru agar bisa terhubung dengan lebih banyak orang, berkumpul dengan gaya ‘new normal’ dan menjadi lebih terbuka di aplikasi kencan.
Menurut data yang diberikan Tinder, Selasa (06/04), tahun ini adalah tahun yang paling sibuk dalam sejarah Tinder, dan merupakan awal dari dekade yang sangat berbeda di dunia kencan. Gen Z berhasil mematahkan stigma dan tabu seputar kencan. Kencan tidak lagi dilakukan dengan tata cara yang kaku.
Kencan sudah menjadi lebih fleksibel dalam hal ekspektasi (jalani dulu sebelum memutuskan untuk serius atau tidak), emosi (lebih jujur dan otentik), dan juga pengalaman (lebih banyak melakukan aktivitas bersama daripada hanya sekadar basa basi dan ini yang kemungkinan besar akan membuat kencan digital jadi langgeng).
Masa Depan Kencan: Top Tinder Social Engagement Data
- 19% lebih banyak pesan yang terkirim per hari pada Februari 2021, dibandingkan dengan Februari 2020
- Percakapan berlangsung 32% lebih lama selama pandemi
- 11% lebih banyak swipe dan match,42% lebih banyak antara para pengguna Tinder
- Gen Z beralih ke video chat. Hampir setengah dari pengguna Tinder melakukan video chat dengan match mereka selama pandemi, dan 40% berencana terus memakai video chat untuk mengenal orang-orang baru bahkan setelah pandemi berlalu
Untuk lebih detailnya, simak prediksi masa depan kencan versi Tinder berikut ini.
