Saat kamu menjalin hubungan dengan seseorang, rasanya pasti ingin menjalaninya selama mungkin. Saat pacaran kalau bisa, ya, sampai menikah. Apa pun kamu lakukan agar bisa menjalin hubungan yang awet.
Padahal sebenarnya nggak setiap hubungan pacaran harus dipertahankan mati-matian sampai menikah, lho. Justru kamu harus segera mengakhirinya kalau sudah merasakan hal-hal ini.
Ada sesuatu yang salah dengan hubunganmu, tapi kamu selalu berusaha mengatakan pada dirimu bahwa itu bukan masalah. Kamu tidak bahagia tapi pura-pura bahagia. Kamu merasa kecewa pada pasangan, tapi memilih menyimpan rasa itu sendiri.
Kamu tahu betul, pasanganmu memiliki hal negatif dalam dirinya. Tapi kamu memilih pura-pura tidak tahu untuk menjaga hubungan baik kalian. Kamu bahkan berusaha menutupi kesalahannya di depan orang lain.
Usai bertengkar kamu dan pasangan berbaikan tanpa diskusi, menganggap masalah itu bukan apa-apa. Hanya angin lalu saja. Sekilas memang tidak berdampak. Tapi dalam jangka panjang, bisa menjadi bom atom yang akan meledak kapan saja.
Lebih baik bertengkar sedikit lebih lama tapi mengakhirinya dengan diskusi daripada cepat selesai tapi tanpa menyelesaikan masalah.
Saat kamu sedih dan dia tidak ada kamu tidak merasa kehilangan. Saat kamu bahagia dia biasa saja kamu pun tidak kecewa. Peristiwa-peristiwa penting bisa dirayakan dengan biasa tanpa dia. Kalau sudah begini apa arti kehadirannya sebagai pasangan?
Kamu makin tidak percaya diri dengan penampilanmu. Kamu merasa khawatir dia tidak akan suka padahal kalian sudah berhubungan lama. Kamu juga masih ingin menjadi orang lain hanya demi dia bisa menyukai penampilanmu. Kamu tidak nyaman menjadi diri kamu sendiri.
Hubungan lebih baik diakhiri ketika kalian sudah berbeda prinsip hidupnya. Apa lagi yang bisa diharapkan jika kalian sudah tidak bisa saling menghargai satu sama lain kan?