Hal pertama yang harus ketahui perihal bahasa permintaan maaf adalah berbagai jenis bahasa permintaan maaf itu sendiri. Dengan begitu, kamu dapat lebih mudah memenangkan kembali hati pasangan setelah melakukan kesalahan yang menyakiti perasaannya.
- Mengekspresikan penyesalan
Bahasa maaf ini lebih berfokus pada luka emosional yang pasangan alami akibat perbuatanmu. Sehingga, siapapun yang mengucapkan permintaan maaf dengan cara seperti ini akan memperlihatkan rasa penyesalannya secara mendalam. Misalnya seperti, “Nggak seharusnya aku berbuat demikian” atau “Aku menyesal sudah membuatmu terluka”.
Sementara, bahasa permintaan maaf ini cenderung mengharuskan pihak yang bersalah untuk mengakui kelalaiannya dan menerima tanggung jawab atas apa yang telah diperbuat. Padahal, mengaku salah tak semudah kelihatannya, bukan? Sebagai contoh seperti, “Aku salah, karena telah melakukan hal tersebut” tanpa diikuti penjelasan apapun setelahnya.
Jenis bahasa maaf ini menekankan pada ungkapan permintaan maaf dengan upaya yang tulus untuk nggak mengulangi kesalahan yang sama. Jika ini adalah bahasa maafmu, kamu mungkin ingin mendengar pasangan berkata seperti, “Aku berjanji takkan melakukan hal ini lagi”.
Bahasa maaf ini seakan mencoba memberi penawaran sebagai ganti atas kesalahan yang telah diperbuat kepada pasangan. Biasanya, kalimat yang akan terlontar dari mulut manisnya akan terdengar seperti, “Apa yang bisa aku lakukan agar kamu mau memaafkan aku?”.
Bahasa permintaan maaf yang satu ini mungkin terdengar pasrah. Namun biasanya justru ungkapan maaf seperti ini yang ampuh meluluhkan hati pasangan! Intinya, bahasa maaf ini sama sekali tidak terdengar memaksanya untuk memaafkan pihak yang bersalah dengan segera. Melainkan, jenis bahasa maaf permohonan ampun ini memberi pasangan ruang untuk memutuskan apakah kesalahannya dapat dimaafkan ataukah tidak.