Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Popbela lainnya di IDN App
WhatsApp Image 2025-07-04 at 09.38.40_9870a787.jpg
Freepik.com/pressfoto

Intinya sih...

  • Sering chatan atau curhat masalah pribadi dapat menumbuhkan empati berlebihan dari lawan jenis dan mengaburkan batas profesional.

  • Selalu bersama secara intens, seperti makan siang atau pulang kerja, bisa membangun kedekatan emosional yang melewati batas profesional.

  • Sering memberi pujian, micro cheating, dan waktu terlalu intens di luar pekerjaan dapat memicu hubungan personal di lingkungan kerja.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Perselingkuhan di lingkungan kerja seringkali tidak dimulai dari hubungan yang intens atau romantis sejak awal. Justru, semuanya kerap berawal dari hal-hal kecil yang terlihat wajar, seperti mengobrol santai saat makan siang, bercanda ringan di sela-sela kerja, atau sekadar pulang bareng setelah lembur.

Seiring waktu, interaksi seperti itu bisa menumbuhkan rasa nyaman yang perlahan mengaburkan batas profesional. Terutama jika dilakukan terus-menerus dan hanya melibatkan dua orang yang sama, hubungan tersebut berisiko berkembang ke arah yang lebih personal tanpa disadari.

Dalam artikel ini, popbela membahas beberapa kebiasaan kecil yang memicu perselingkuhan di kantor, yang mungkin selama ini dianggap sepele, tapi ternyata menyimpan potensi bahaya bagi hubungan. Yuk, simak!

1. Sering chatan atau curhat masalah pribadi

Pexels.com/Liliana Drew

Salah satu kebiasaan kecil yang memicu perselingkuhan di kantor adalah terlalu sering curhat atau bertukar pesan pribadi di luar jam kerja. Awalnya memang terasa wajar, sekadar membicarakan kerjaan atau saling menyemangati. Namun, tanpa disadari, obrolan itu bisa bergeser ke hal yang lebih personal.

Melansir dari laman KlikDokter, curhat soal pasangan atau kehidupan pribadi bisa menumbuhkan empati berlebihan dari lawan jenis. Ketika perasaan nyaman mulai tumbuh, inilah titik rawan di mana hubungan profesional bisa bergeser jadi emosional.

Jadi, kalau kamu mulai merasa lebih nyaman menceritakan masalah pribadi ke rekan kerja dibanding ke pasangan, mungkin sudah waktunya untuk menetapkan batasan!

2. Selalu bersama secara intens

ilustrasi karyawan baru yang sedang berinteraksi dengan rekan kerja (pexels.com/Mikhail Nilov)

Punya teman makan siang tetap memang menyenangkan, apalagi kalau nyambung secara obrolan. Tapi kalau terlalu sering hanya berdua, apalagi sampai rutinitas makan atau pulang kerja dilakukan bersama terus, hubungan bisa berkembang lebih dalam. Ini bisa disebut sebagai salah satu "jalur halus" yang nggak disadari. Obrolan santai saat makan atau perjalanan pulang bisa membangun kedekatan emosional yang melewati batas profesional.

3. Sering memberi pujian

Ilustrasi tegas dengan rekan kerja toxic (freepik.com/pressfoto)

Meskipun terlihat sederhana, kebiasaan kecil yang memicu perselingkuhan di kantor juga bisa muncul lewat pujian personal yang terus-menerus. Misalnya, memuji penampilan, memberikan perhatian ekstra saat rekan sedang sedih, atau selalu jadi orang pertama yang menyapa.

Hal ini bahkan bisa disebut micro cheating, yaitu bentuk selingkuh kecil yang sering diabaikan, tapi dampaknya bisa besar jika diteruskan. Apalagi jika pujian tersebut disampaikan secara privat dan konsisten, itu bisa menumbuhkan rasa spesial yang seharusnya tidak muncul dalam hubungan kerja.

4. Membiarkan micro cheating terjadi

ilustrasi pasangan rekan kerja (freepik.com/KamranAydinov)

Menyambung dengan pernyataan di atas, kebiasaan kecil yang memicu perselingkuhan di kantor adalah membiarkan bentuk-bentuk micro cheating tumbuh begitu saja. Hal ini bisa berupa chat intens yang nggak melibatkan pekerjaan, sering memberi komentar di media sosial, atau bahkan menyembunyikan interaksi tertentu dari pasangan. Tindakan seperti ini bisa merusak kepercayaan pasangan meskipun belum sampai hubungan fisik. Bahayanya, micro cheating sering dianggap sepele dan tidak diakui sebagai “selingkuh”.

5. Waktu yang terlalu intens di luar pekerjaan

potret rekan kerja (freepik.com/freepik)

Berteman dekat di kantor tidakmasalah. Tapi jika interaksi berlangsung di luar konteks kerja, seperti nonton bareng, atau hangout di akhir pekan, ini bisa menimbulkan kecemburuan dan kesalahpahaman. Bahkan kalau belum ada niat selingkuh, hubungan seperti ini bisa menimbulkan luka emosional pada pasangan dan rekan kerja lain. Jadi, penting untuk bisa membedakan antara hubungan kerja, pertemanan, dan kedekatan emosional. Jika sulit menjaga batas, cobalah untuk lebih menjaga jarak.

6. Sering bercanda atau menggoda rekan kerja

ilustrasi rekan kerja (pexels.com/Artem Podrez)

Candaan yang awalnya dimaksudkan untuk mencairkan suasana di kantor bisa berkembang menjadi bentuk godaan halus yang memicu kedekatan emosional. Bila terus dilakukan tanpa kontrol, kebiasaan semacam ini bisa mengaburkan garis tegas antara hubungan profesional dan personal.

Gestur seperti memberi pujian secara berulang atau menunjukkan perhatian khusus kerap dianggap sepele, padahal itu bisa menjadi sinyal awal dari ketertarikan. Jika dibiarkan, situasi ini berpotensi berkembang menjadi hubungan yang melampaui batas rekan kerja biasa.

7. Selalu bersama saat dinas kantor

ilustrasi rekan kerja (freepik.com/freepik)

Kegiatan seperti perjalanan dinas atau menghadiri acara kantor sering kali menjadi momen untuk menghabiskan waktu lebih lama bersama di luar aktivitas kerja sehari-hari. Lingkungan yang berbeda dan jarak dari pasangan dapat membuat seseorang merasa lebih leluasa untuk membuka diri.

Kebersamaan di luar konteks kantor menciptakan dinamika baru yang bisa mempererat hubungan secara pribadi. Jika situasi semacam ini terus terjadi hanya berdua, peluang terbentuknya kedekatan yang lebih dari sekadar rekan kerja pun akan semakin tinggi.

8. Sering nongkrong di luar jam kantor

potret rekan kerja (freepik.com/freepik)

Menghabiskan waktu bersama di luar jam kerja, seperti nongkrong sepulang kantor, dapat membangun hubungan yang lebih personal. Jika kebiasaan ini terus berlangsung dengan orang yang sama, rasa nyaman yang tercipta di luar urusan pekerjaan bisa berkembang dengan sendirinya.

Kedekatan yang terjalin di luar lingkungan kantor sering kali membuat batas antara hubungan profesional dan personal menjadi samar. Dalam kondisi seperti ini, tak jarang muncul perasaan yang seharusnya tidak tumbuh di tempat kerja.

Itulah beberapa kebiasaan kecil yang memicu perselingkuhan di kantor. Tampak sepele, tapi dampaknya bisa sangat besar. Ingatlah untuk selalu menjaga batas profesional agar hubungan asmaramu juga tetap terjaga.

Editorial Team