Selain untuk kamu yang terlalu sering meminta maaf, Sarah juga menyebutkan ada tiga contoh utama saat kamu seharusnya tidak bilang "Maafin aku” kepada pasangan.
Pertama, jika kamu ingin meminta maaf karena itu adalah refleks alami dirimu. Jangan melakukannya.
"Jika instingmu adalah untuk segera meminta maaf, ini mungkin menunjukkan bahwa kamu merasa tidak nyaman dengan tindakan sendiri dan ingin dibebaskan dari perasaan ini," jelasnya.
Sarah menyarankan untuk mencoba menerima perasaan tersebut dan cari tahu mengapa kamu merasakannya. Jangan bergantung pada pasangan untuk menyingkirkan perasaan yang sulit untuk kamu terima.
Kedua, kamu harus menahan diri untuk tidak bilang "Maafin aku" ketika mencoba menghentikan kebiasaan meminta maaf secara berlebihan.
Apalagi, selama ini kebanyakan perempuan menggunakan 'maaf' sebagai ekspresi yang mencakup semua hal.
Daripada bilang “Maaf aku terlambat!”, lebih baik bilang “Terima kasih sudah mau menunggu aku, ya!" kepada pasangan, yang memiliki pesan lebih kuat.
Ketiga, jangan minta maaf jika kamu tidak bersungguh-sungguh.
"Kamu mungkin tergoda untuk meminta maaf kepada pasangan demi menenangkan perasaan terlukanya. Namun, kamu pastinya juga ingin pasangan dapat mempercayai kata-katamu,” ujar Sarah.
Saat kamu meminta maaf padahal tidak bersungguh-sungguh, itu akan melemahkan kepercayaan pasangan dalam jangka panjang.