Kalau Pacar Kamu Nggak Punya 6 Hal Ini, Pikir Ulang Lagi

Kebohongan adalah kebohongan. Tak masalah apakah itu putih, hitam, atau hijau. Termasuk berbohong dengan tidak memberikan atau menahan informasi, yang termasuk sikap nggak jujur.

Seseorang yang berbohong tentang apa pun, nggak peduli seberapa kecil menurutnya, bukanlah pasangan yang dapat dipercaya.

Bahkan kebohongan "putih" dapat merusak kepercayaan dengan pasangan dan membuatmu bertanya-tanya apa lagi yang dia sembunyikan.

Kejujuran dan integritas sejati adalah beberapa sifat yang paling sulit didapat akhir-akhir ini dan itu bukanlah hal yang harus kamu abaikan.

Jika kamu tahu pacar suka menyembunyikan informasi atau menghindari kebenaran, ini bukanlah orang yang kamu inginkan untuk menghabiskan hidup bersama.

Lebih baik bersama seseorang yang sangat jujur daripada yang melakukan tindakan "baik" dan berbohong untuk menyelamatkan dirinya.

Perhatikan kata kuncinya: “saling menghormati, baik hati”, bukan keluarga yang “sempurna”.

Nggak ada keluarga yang sempurna karena mereka keluarga pasti punya “keanehan” tersendiri.

Namun, jika keluarga pacar suka ikut campur, menghakimi, cemburu, atau terlalu kritis kepadamu, itu bisa dianggap pelecehan emosional.

Apalagi jika pacar nggak mau atau nggak bisa melawannya, itu bukan jenis keluarga baru yang ingin kamu miliki.

Nggak peduli “sebaik” apa keluarga pacar menurutmu, tetapi kalau dia membiarkan keluarganya melakukan kekerasan emosional terhadapmu, pisah adalah jalan terbaik.

Jika kamu menginginkan pejuang yang setia di sisimu, yang dapat kamu percaya dengan hidup dan hatimu, kamu harus memilih laki-laki yang kuat dan mandiri.

Jika pasangan kurang memiliki tekad dan keterampilan untuk berpikir mandiri, selalu membutuhkan persetujuan dari orang lain, ini bukanlah orang yang akan mendukungmu dalam hidup.

Ingat, Bela. Hidup penuh dengan tantangan dan kadang bisa menakutkan. Salah satu yang bisa membuatmu bertahan melalui ujian waktu adalah pasangan yang kuat dan tangguh yang bisa menjadi batu karangmu.

Ada perbedaan besar antara baik yang dipaksakan dan baik yang tulus.

Ada yang bisa terlihat baik, sopan, suka tersenyum, memberikan hadiah, mengatakan hal yang tepat, dan sebagianya. Namun, orang ini juga bisa jahat di belakangmu. Ini contoh baik yang dipaksakan.

Sementara orang baik yang tulus, tahu caranya berempati. Ini karena kebaikan dan kasih sayang tidak bisa ada tanpa empati. Orang seperti ini memahami orang lain pada tingkat yang sangat berbeda.

Lebih baik memiliki pasangan yang berempati yang suka memberi kepada orang lain yang membutuhkan, daripada pasangan "baik" yang memberimu tas bermerek, tetapi sering berbohong kepadamu.

Kamu pastinya nggak mau berada di sekitar orang yang menganggap mengolok-olok orang cacat atau melontarkan lelucon seksis itu sangat lucu.

Ada perbedaan besar antara menjadi orang yang nggak suka humor dengan orang yang nggak mengikuti hal-hal yang bertentangan dengan nilai-nilai kesopanan dasar manusia.

Meskipun kamu nggak mungkin cocok dengan semua orang, tetapi penting untuk melakukan yang terbaik agar bisa bergaul dengan teman pasangan dan menghormati persahabatannya.

Namun, jika kamu menemukan teman pacar terus-menerus nggak bisa ditoleransi dan nggak menghormatimu atau orang lain, sedangkan dia juga nggak mencoba menghentikannya, ide yang bagus untuk melanjutkan hidup tanpanya.

Ini penting untuk kesehatan jangka panjang kamu dan dia. Pasangan dapat sangat berpengaruh pada dirimu kami dan juga sebaliknya.

Jika kamu memiliki pasangan yang hidupnya “kacau”, ada dua kemungkinan yang akan terjadi, yaitu antara kamu akan mengikutinya dan menjalani gaya hidup yang kurang sehat. atau kamu menolak untuk melakukannya dan mungkin berakhir dengan pertengkaran.

Pasangan yang benar-benar hebat adalah dia yang membantu menjadi versi dirimu yang terbaik dan tersehat.

Jika pasangan nggak menginspirasi kamu untuk menjadi orang yang lebih baik, mungkin inilah saatnya untuk menemukan seseorang yang bisa melakukannya.