Komitmen atau keterikatan terjadi ketika gairah berlanjut cukup lama sehingga menjadi tanpa syarat. Keterikatan adalah salah satu faktor terpenting dalam hubungan jangka panjang. Sementara jenis cinta keberahian dan gairah mendominasi urusan romantis, komitmen memainkan peran penting dalam ikatan orangtua-bayi, persahabatan, dan banyak bentuk cinta lainnya juga.
Dua hormon utama yang dilepaskan pada tahap ini adalah oksitosin dan vasopresin. Jika ada kecocokan jangka panjang antara orang-orang dan jika gairah bertahan dalam jangka waktu yang lama, pasangan itu terus berbagi pengalaman hidup baru bersama tanpa batas waktu dan komitmen muncul.
Hubungan biasanya terasa sempurna sampai sesuatu yang negatif terjadi, seperti kehilangan pekerjaan, masalah kesehatan, kebiasaan yang mengganggu, dan sebagainya. Namun, komitmen mengharuskan orang untuk menerima semua masalah tersebut termasuk kekurangan pasangan dan mencintai mereka sepenuhnya. Para ilmuwan telah menunjukkan bahwa untuk pasangan yang mencapai tingkat komitmen itu, perasaan diri mereka benar-benar menyatu dengan perasaan orang lain.
Komitmen didasarkan pada gagasan bahwa hubungan akan bertahan selamanya. Satu-satunya cara itu bisa berakhir adalah jika orang-orang dalam hubungan mengubah kepribadian mereka ke titik di mana itu menjadi berbahaya bagi orang lain. Misalnya, terus menerus berselingkuh, menyalahgunakan uang, dan lainnya. Meskipun demikian, terkadang kekuatan komitmen tetap ada, tergantung pada individunya.
Itu dia jenis cinta yang bisa dialami oleh siapa saja. Pasangan yang terus bekerja pada hubungan mereka dapat tetap bergairah dan tergila-gila satu sama lain bertahun-tahun setelah komitmen dan keterikatan terbentuk.
Bagaimana, pernahkah kamu mengalami ketiga jenis cinta itu?