Rasanya menakutkan ketika pasangan marah. Namun, tahukah kamu kalau sering kali ketika laki-laki mengekspresikan kemarahan, itu adalah “teriakan” minta tolong yang tidak secara langsung dilakukannya.
Apalagi sejak kecil kebanyakan laki-laki diajarkan untuk menutup emosinya. Akibatnya, mereka tumbuh menjadi orang yang berjuang untuk mengekspresikan apa yang sebenarnya dia rasakan dan takut terlihat lemah.
Selain itu, laki-laki juga tidak pernah diajarkan untuk mengomunikasikan perasaannya sehingga dia tidak memiliki kosakata emosional untuk melakukannya secara efektif. Hal ini dapat menyebabkan masalah kemarahan yang serius.
Tentu saja, wajib diingat bahwa kekerasan pasangan—baik secara verbal, fisik, atau emosional—tidak pernah menjadi perilaku yang dapat diterima dan sama sekali tidak boleh ditolerir.
Namun, jika emosi spontan pasangan adalah kemarahan, dia mungkin mencoba berkomunikasi lebih banyak, tetapi tidak tahu bagaimana melakukannya. Nah, inilah beberapa alasan kenapa laki-laki bersikap menyebalkan dan sering marah-marah.
