Pemberitaan semakin meluas, kini Haknyeon melaporkan media dan jurnalis yang menyebutnya melakukan prostitusi dengan gugatan pencemaran nama baik. Walau ia mengakui kalau tindakannya salah dan bisa memengaruhi grup, tapi ia mengaku tak melakukan tindakan kriminal. Haknyeon tak ingin dicap sebagai penjahat seksual.
Banyak penggemar yang masih membelanya. Mereka menilai kalau hubungan Haknyeon dan Asuka Kirara tak terlihat sebagai prostitusi. Pertemuan tersebut mungkin atas dasar suka sama suka jadi tidak masalah jika keduanya menjalin hubungan.
"Halo, ini Ju Haknyeon.
Sebelumnya ada pernyataan dari Shukan Bunshun yang dikirim ke agensiku, aku pertama kali mendengar bahwa ada foto-fotoku yang diambil. Aku segera menjelaskan situasi yang sebenarnya kepada agensi dan meminta bantuan.
Aku mengakui kesalahanku, dan aku ingin membuat keputusan yang dapat meminimalkan kerugian bagi para anggota. Selama berhari-hari, aku begadang semalaman, diliputi rasa bersalah terhadap para penggemar yang telah mendukungku dan anggota yang telah berbagi segalanya denganku. Itu benar-benar menyakitkan. Oleh karena itu, aku segera menghentikan aktivitas dan mendiskusikan tindakan lanjutan dengan perusahaan.
Namun, agensi tiba-tiba menuntut aku untuk menandatangani perjanjian pemutusan kontrak eksklusifku, yang di mana aku harus membayar lebih dari 2 miliar won. Mereka bahkan menuntut denda yang sangat besar, yang tidak disebutkan dalam kontrak dan mengatakan tidak ada ruang untuk negosiasi.
Aku tidak dapat menerima tuntutan agensi yang tidak adil. Pada 17 Juni, aku menolak untuk menandatangani perjanjian pemutusan kontrak yang mereka siapkan. Keesokan harinya, agensi tiba-tiba mengumumkan pengunduran diriku sebagai pihak yang memiliki posisi resmi. Bahkan sebelum artikel apa pun dari Shukan Bunshun terbit, laporan lain mulai bermunculan, termasuk klaim bahwa aku telah bertemu dengan seorang aktris AV dan kemudian laporan eksklusif dari 10Asia menuduh aku telah terlibat dalam prostitusi. Berdasarkan laporan itu, media lain dan YouTuber dengan cepat mendeskripsikan aku sebagai penjahat yang tidak tahu malu.
Keesokan harinya, seseorang mengajukan tuntutan pidana terhadap aku atas tuduhan prostitusi, berdasarkan laporan palsu tersebut. Semuanya terjadi begitu cepat, seolah-olah sudah direncanakan sebelumnya. Aku tidak bisa menghilangkan perasaan bahwa seseorang mencoba menciptakan alasan untuk mengakhiri kontrakku. Aku diliputi rasa takut, jika aku tidak melakukan apa-apa, aku mungkin akan dicap sebagai penjahat seksual seumur hidup. Semua terjadi hanya dalam waktu dua hari.
Jadi aku tidak bisa hanya diam dan tidak melakukan apa-apa. Aku merilis pernyataan dan mengajukan gugatan terhadap jurnalis yang menerbitkan laporan palsu tersebut. Aku juga berencana untuk mengajukan gugatan perdata terhadap jurnalis dan outlet media tersebut. Lebih jauh, aku bermaksud untuk menuntut orang yang mengajukan pengaduan terhadapku atas tuduhan palsu (pencemaran nama baik).
Ada juga aspek yang tidak adil dari tuntutan agensi agar aku keluar. Klausul 'perbuatan yang merusak martabat' dalam kontrak eksklusif terlalu samar dan dapat ditafsirkan secara sewenang-wenang. Itulah sebabnya kontrak tersebut secara khusus dan jelas menetapkan perilaku tersebut (misalnya DUI, narkoba, perjudian, prostitusi, penyerangan, kekerasan seksual, penipuan). Aku tidak pernah melakukan kejahatan apa pun yang tercantum dalam klausul itu. Selain itu, agensi tidak mengikuti prosedur pemutusan hubungan kerja yang diuraikan dala Pasal 15, Klausul 1 kontrak. Mereka mengeluarkanku secara sepihak.
Aku tidak mengklaim bahwa tindakanku pada 30 Mei sepenuhnya benar. Aku dengan tulus meminta maaf kepada para penggemar yang percaya dan mendukungku sebagai seorang idol, karena menunjukkan perilaku yang ceroboh. Aku sangat merenungkan tindakanku dan akan membawa penyesalan ini bersamaku selama sisa hidupku.
Namun, aku tiba-tiba menjadi pelaku kejahatan seksual karena alasan yang tidak aku mengerti, dan rasanya seperti karakterku telah dibunuh. Untuk pertama kalinya, aku merasa ingin mati. Aku merasa ke mana pun aku pergi, orang-orang menunjukku. Ketika aku memikirkan para penggemar yang telah mendukungku hingga saat ini, dan ibu serta keluargaku, aku tidak dapat berhenti menangis. Jika aku menyerah pada hidup tanpa mengungkapkan kebenaran, aku akan dikenang sebagai pelaku kejahatan seksual selamanya. Yang lebih penting, jika aku tidak mengambil tindakan apa pun karena takut, kesalahpahaman yang tidak adil ini tidak akan berakhir hanya denganku. Bahkan para penggemar, keluarga, dan teman-temanku yang percaya dan mendukung aku untuk waktu yang lama harus hidup dengan stigma sebagai 'keluarga pelaku kejahatan seksual' atau 'seseorang yang mendukung pelaku kejahatan seksual'.
Aku akan meminta pertanggungjawaban penuh kepada jurnalis dan media yang melaporkanku sebagai pelaku kejahatan seksual tanpa bukti apa pun dan akan mengungkap siapa pun yang berada di balik mereka.
Sungguh melelahkan dan menakutkan untuk melawan perusahaan sebesar itu secara sendiri, tetapi tetap saja, demi banyak orang yang terus peduli dan mendukungku, aku akan bertahan sampai akhir. Terima kasih telah membaca pesan panjang ini,” tulisnya dalam unggahan di media sosial pada Minggu, (22-6-2025) kemarin.
Semoga kasusnya bisa selesai dengan baik, ya, Bela.