ilustrasi gajah (pixabay.com/gapyearescape)
Di suatu tempat, hidup seekor gajah bernama Peter. Dia adalah seekor gajah yang paling pelupa. Dia tidak bisa mengingat letak barang-barang yang disimpannya dan juga selalu melupakan perkataan teman-temannya. Bahkan, dia lupa karakter kesukaan di film favoritnya.
Namun, yang paling terburuk adalah Peter sering melupakan rencana yang sudah dibuat dengan teman-temannya. Karena itu dia selalu datang terlambat.
Sebagian besar teman Peter menerima keadaan dirinya apa adanya, kecuali Susie. Dia adalah istri Peter yang sudah merasa lelah karena suaminya selalu melupakan pertemuan mereka.
Peter sebenarnya tidak sengaja, tetapi Susie terlalu kecewa karena ini sudah sering terjadi. Susie merasa dirinya kurang penting dalam hidup Peter.
Suatu hari, Susie menghampiri Peter dan berkata, “Besok adalah hari jadi kita dan kita akan pergi keluar untuk makan malam. Jika kamu tidak tepat waktu, hubungan kita selesai untuk selamanya.”
Mendengar perkataan itu, Peter merasa khawatir akan mengecewakan istrinya lagi. Dia pun memutar otak agar bisa mengingat janjinya bersama Susie.
Peter mendapatkan ide. Dia mengeluarkan pita merah dari laci dan mengikatnya di bagasi. Dia yakin pita itu akan mengingatkannya pada janjinya bersama Susie.
Keesokan paginya, Peter terbangun dan melihat pita merah. Dia ingat pita itu berarti dirinya memiliki janji, tetapi tidak tahu janji dengan siapa. Peter pun menelepon teman-temannya dan ternyata dia tidak memiliki janji dengan siapa pun.
Peter lalu memutuskan untuk menghampiri Susie untuk menanyakan arti pita merah itu. Ketika Susie melihatnya, matanya berbinar-binar. Susie juga memberikan pelukan yang erat untuk Peter.
Keduanya akhirnya pergi untuk menikmati makan malam yang penuh cinta, tawa, dan kebahagiaan. Sementara Peter masih belum mengetahui arti dari pita merah tersebut.