Berdasarkan penelitian yang dilakukan di Inggris, yang dipimpin oleh Dr. Lynda Boothroyd, para peserta diminta untuk menilai cowok maskulin vs feminin.
Wajah laki-laki maskulin ditandai dengan hidung yang lebih mancung dan besar, mata lebih kecil dan mata tebal. Sementara wajah feminin memiliki mata yang lebih besar, tulang rahang halus dan kurus dan alis mata yang lebih melengkung.
Kemudian mereka diminta menebak kepribadian wajah tersebut, apakah orang tersebut dominan, ambisius, kaya, setia, dan bisa jadi orangtua yang baik nantinya.
Hasilnya, laki-laki berwajah maskulin tidak mendapatkan penilaian yang disebutkan di atas. Mereka dinilai kurang setia dan bukan gambaran orangtua yang baik.
Sementara laki-laki berwajah feminin dipilih sebagai sosok yang paling potensial untuk dijadikan pasangan dalam jangka panjang atau diajak berkomitmen.
Mereka juga disebut memiliki wajah yang tampak sehat dengan rona bercahaya. Hal ini lebih diinginkan perempuan menjadi pasangan hidup karena dianggap memiliki kepribadian yang baik.
Dr. Lynda bilang, hasil penelitian ini diharapkan bisa mematahkan klaim yang menyebutkan bahwa hanya wajah maskulin yang bisa menjadi indikator laki-laki yang bugar dan jauh dari penyakit.
"Di sini, yang coba saya tunjukkan adalah laki-laki yang terlihat sehat itu lebih positif ketimbang yang terlihat lebih maskulin. Kita tidak seharusnya berpikir bahwa maskulinitas itu selamanya mengindikasikan orang yang sehat,” ujarnya.
Jadi, tipe laki-laki mana yang lebih kamu pilih sebagai pasangan jangka panjang potensial: cowok maskulin vs feminin?