Kamu akan bisa melihat hubungan kamu dan si dia mengarah ke hubungan toxic saat dia mulai mengontrol dan suka cemburu berlebihan. Meskipun sifat cemburu dan suka mengontrol ini bukan berarti dia adalah seorang predator seksual, tapi seorang predator seksual umumnya memiliki sifat ini.
Seperti dijelaskan sebelumnya, seorang predator seksual ingin benar-benar ‘mencengkeram’ korbannya, dia ingin berkuasa atas korbannya, sehingga dia akan berusaha untuk mengontrol semua gerak-gerik kamu. Jika kamu tidak melaporkan kegiatanmu atau kamu tidak membalas pesannya, dia akan marah atau tersinggung, lalu membuatmu merasa bersalah akan hal itu. Benar-benar bagaikan sebuah siklus yang tak ada habisnya.
Pexels.com / Andrea Piacquadio
Lalu apa yang harus kamu lakukan saat bertemu dengan seorang predator seksual di aplikasi kencan online?
- Di awal perkenalan, jangan langsung memberikan data dirimu selengkapnya. Bagaimanapun kamu baru berkenalan dengan orang baru melalui sebuah aplikasi kencan online, sehingga bisa saja dia bukan orang yang dia tampilkan di profilnya.
- Selalu percaya pada instingmu. Ketika kamu merasa ada yang ‘salah’ atau mencurigakan dari perilakunya, nggak usah takut untuk memutuskan hubungan.
- Apabila kamu tidak yakin dengan perilaku si teman kencan online itu, maka tanyakan pada teman terdekat atau keluarga. Apakah menurut mereka perilaku itu wajar atau tidak?
- Kamu juga bisa menggunakan situs pencari Google untuk mencari tahu informasi tentang si teman kencan online. Lihat juga profilnya di berbagai media sosial untuk melihat apakah benar dia seperti yang dia ceritakan.
- Saat dia mulai bicara soal seks, sebaiknya langsung hindari saja. Ini merupakan ciri mendasar seorang predator seksual. Jangan sampai terjebak!
Itulah beberapa ciri-ciri dan modus predator seksual di aplikasi kencan online yang perlu kamu waspadai. Hati-hati, jangan sampai terjebak, ya!