Langkah kedua yang dapat kamu lakukan adalah meminta maaf. Bukan hal aneh kok buat mengatakan penyesalan atas keadaan yang memanas waktu itu. Misalnya, ketika kamu telah berbuat buruk dengan membentak, membanting pintu, atau bahkan memaki.
Ketika orang emosi, bagian otak buat mengantisipasi sebab-akibat jadi nggak berfungsi sehingga membuat orang mungkin kesulitan untuk mengartikan persepsi. Bahkan, ketika pasangan bertengkar bukan dengan meluap-luap alias dengan perilaku pasif agresif, itu juga bukan ide bagus.
Entah kamu atau pasangan yang salah, coba untuk mengatakan permintaan maaf dengan tulus. Misalnya, "Aku minta maaf buat perilaku aku yang nggak pantas kemarin" atau "Kamu layak diperlakukan dengan hormat. Nggak peduli seberapa marah, aku bakal mencoba lebih baik lagi lain kali."