Sejak awal, Tinder fokus menghadirkan pengalaman yang mendorong interaksi sehat antar member, dan memberikan kendali untuk perjalanan asmaranya. Dari survei yang dilakukan kepada 1000 anak muda Indonesia berusia 18-25 tahun pada tahun 2022 kemarin, sekitar 68% anak muda Indonesia setuju bahwa mereka memerlukan fitur pelaporan yang membantu mereka melaporkan perilaku tidak pantas apa pun ke Tinder.
Sementara 51% lainnya menganggap fitur yang mempromosikan perilaku baik member akan membantu untuk meningkatkan pengalaman yang aman saat berkencan. Ini termasuk fitur yang bisa intervensi apabila ada pesan yang tidak pantas.
“Setiap interaksi di Tinder telah diciptakan dengan mengutamakan keamanan, namun kami juga mendengar dari para member bahwa mereka tidak selalu mengetahui setiap fitur keamanan yang ada, bagaimana cara menggunakannya, hingga bagaimana untuk tetap aman saat membawa obrolan keluar dari aplikasi,” ujar VP Product, Integrity Tinder, Rory Kozoll.
“Kami terus bekerja sama dengan mitra ahli dalam mengembangkan fitur keamanan, dan menginformasikan upaya kami untuk membantu mereka yang tengah memulai kencan online, agar bisa membangun sebuah hubungan yang sehat sejak awal. Lewat edukasi dan informasi, tujuan kami adalah menciptakan Tinder sebagai tempat teraman untuk bertemu orang-orang baru secara online,” tambahnya.