Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Popbela lainnya di IDN App
2149266102.jpg
Freepik.com/freepik

Intinya sih...

  • Cinta buta adalah kondisi ketika seseorang terlalu tenggelam dalam perasaannya dan tidak mampu membedakan mana yang masih wajar dan mana yang sudah melewati batas.

  • Ketergantungan emosional yang berlebihan, kehilangan jati diri, dan munculnya perasaan rendah diri adalah dampak negatif dari cinta buta.

  • Mengabaikan red flag dalam hubungan dan menjauh dari lingkungan sosial juga merupakan dampak buruk dari cinta buta.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Perasaan jatuh cinta bisa membuat seseorang merasa dunia lebih cerah. Tiba-tiba saja semua hal terasa menyenangkan, bahkan kekurangan pasangan pun dianggap hal kecil yang bisa diterima. Kita jadi lebih sabar, lebih perhatian, dan rela melakukan apa pun demi orang yang dicintai. Sekilas, hal ini terdengar romantis. Tapi, apakah semua bentuk cinta itu sehat?

Tidak jarang, demi mempertahankan hubungan, seseorang rela menutup mata terhadap banyak hal. Saran dari teman diabaikan, tanda-tanda hubungan tidak sehat diabaikan, dan prinsip pribadi pun kadang ikut dikorbankan. Cinta seperti ini mungkin terlihat tulus, tapi bisa jadi menyimpan risiko yang berbahaya. Lantas, apa itu cinta buta dan bagaimana dampak negatifnya? Yuk, simak ulasannya sebagai berikut.

Apa itu cinta buta?

Cinta buta (pexels.com/Daisy Anderson)

Ketika mencintai seseorang dengan sepenuh hati, tak jarang seseorang rela melakukan apa pun demi pasangan, bahkan sampai harus mengabaikan diri sendiri. Dari situlah muncul pertanyaan, apa itu cinta buta?

Cinta buta menggambarkan kondisi ketika seseorang begitu tenggelam dalam perasaannya, sehingga tidak lagi mampu membedakan mana yang masih wajar dan mana yang sudah melewati batas. Cinta seperti ini membuat kamu merasa semua yang dilakukan untuk pasangan adalah bentuk kasih sayang yang normal. Padahal, menurut pandangan orang lain, sikap tersebut bisa dianggap berlebihan, tidak realistis, bahkan cenderung obsesif.

Menurut Hello Sehat, studi dari University College of London yang dimuat dalam jurnal NeuroImage tahun 2004 menyebutkan bahwa saat jatuh cinta, bagian otak seperti amygdala dan nucleus accumbens menjadi aktif. Artinya, aktivitas ini memicu rasa senang berlebihan atau euforia, yang membuat seseorang cenderung mengabaikan kekurangan pasangan dan membenarkan apa pun demi cinta.

Dampak buruk dari cinta buta

1. Ketergantungan emosional yang berlebihan

ilustrasi pasangan sedang bertengkar (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Cinta buta bisa membuat seseorang terlalu bergantung secara emosional pada pasangannya. Semua kebahagiaan dan rasa aman seolah hanya datang dari satu orang saja. Kalau pasangan sedang cuek atau tidak responsif, mereka bisa langsung merasa sedih atau tidak berdaya. Ketergantungan seperti ini bisa membuat kita kehilangan kendali atas emosi sendiri dan sulit menjalani hidup secara mandiri.

2. Kehilangan jati diri

ilustrasi pasangan bertengkar (freepik.com/draganastock)

Demi membuktikan cinta, seseorang terkadang rela mengorbankan banyak hal, mulai dari waktu, minat pribadi, sampai hubungan dengan keluarga dan teman. Kalau terlalu sering terjadi, lama-kelamaan bisa membuat kita kehilangan jati diri. Kita jadi lupa apa yang sebenarnya kita inginkan atau butuhkan karena terlalu fokus pada kebahagiaan pasangan.

3. Muncul perasaan rendah diri

ilustrasi pasangan bertengkar (freepik.com/prostock studio)

Dalam cinta buta, rasa percaya diri sering kali terganggu. Kita bisa jadi mudah cemburu, overthinking, atau merasa takut pasangan akan pergi kapan saja. Hal-hal kecil bisa dibesar-besarkan karena kita terlalu khawatir kehilangan. Akhirnya, muncul perasaan tidak aman yang membuat hubungan jadi tidak sehat, baik untuk diri sendiri maupun untuk pasangan.

4. Mengabaikan red flag dalam hubungan

ilustrasi orang bertengkar (pexels.com/Alex Green)

Karena terlalu "mengidolakan" pasangan, tak sedikit orang yang menutup mata terhadap sikap atau perlakuan buruk. Bahkan jika pasangan bersikap kasar atau manipulatif, kita tetap bertahan dengan harapan mereka akan berubah. Padahal, membiarkan hal ini terus terjadi bisa membawa dampak buruk, termasuk trauma emosional yang sulit dipulihkan.

5. Menjauh dari lingkungan sosial

ilustrasi pasangan bertengkar (freepik.com/Drazen Zigic)

Cinta buta juga bisa membuat seseorang tanpa sadar menjauh dari orang-orang terdekat. Kita mungkin jadi jarang nongkrong bareng teman, menolak ajakan keluarga, atau berhenti bercerita ke orang-orang yang dulu dekat. Akibatnya, kita kehilangan dukungan sosial yang sebenarnya penting banget, terutama saat hubungan mulai terasa berat atau tidak sehat.

Cinta seharusnya menjadi kekuatan yang membangun, bukan yang melemahkan. Memahami apa itu cinta buta bisa menjadi langkah awal untuk mengenali apakah hubungan yang kamu jalani benar-benar sehat atau tidak. Jangan biarkan rasa cinta membuatmu kehilangan logika dan dirimu sendiri. Cinta terbaik adalah yang membuat kita tumbuh, bukan tenggelam!

Editorial Team