Siap jatuh cinta selalu satu paket dengan siap patah hati. Setiap orang selalu ingin perjalanan asmaranya berjalan mulus dan lancar-lancar saja. Nggak ada satu orang pun yang berharap akan gagal dan akhirnya mengalami patah hati. Kamu perlu paham bahwa patah hati merupakan salah satu risiko yang harus siap kamu hadapi ketika jatuh cinta. Meski perasaan menjadi sedih dan pikiran pun jadi tak menentu kamu harus tetap menerima dan menjalani segalanya dengan hati yang lapang sebagai bagian dari perjanlanan move on.
Resapi lebih dalam perasaan sakit hati yang bersarang di dadamu sampai akhirnya perasaan sakit itu tidak lagi kamu rasakan dengan puisi-puisi patah hati di bawah ini. Siapa tahu jadi lebih lega karena perasaanmu jadi tersalurkan, bukan?
Biar Langit yang Memutuskan
Hangatnya perapian malam
Mengingatkanku akan hangatnya pelukanmu
Kesejukan sungai kebahagiaan
Bagai menatap senyummu
Damainya jiwaku
Di mana belas kasih itu?
Bersamamu seperti mimpi semu
Hanya bisa merasakan abadinya duka
Dalam hati tersimpan banyak doa
Kau bilang kita pasti bisa
Bisa saling mencintai
Bersama sampai tua
Bersatu hingga mati
Kau bilang perbanyak doa dan harapan
Impian kita pasti kan terwujud
Namun apa yang terjadi kini?
Biarlah langit yang memutuskan
Satu keinginan
Cinta kita jangan sampai berubah
Hati kita tetap menyatu
Menciptakan bahagia bersama
Tak semudah yang kita duga
Bagaimana harus ku hentikan air mata?
Impian kita hanya sebatas dalam mimpi
Biarlah langit yang memutuskan
Tentang akhir cerita cinta kita---Anonim
Di Ujung Kata-Kata
Lengkaplah sudah sepi ini mengurung sendiriku
Terkulai dikunyah nelangsa yang berapi-api
Menyusuri jalanan lengang
Bersimbah angan tanpa tujuan
Dalam derap gerimis yang pongah menghujam
Terbuai wajahmu menyusup bertubi-tubi
Membawa sebaris kata bahagia yg menenggelamkan nurani
Di atas pengharapan tak berkesudahan
Tentang rindu kusam
Tentang cinta terbuang
Mengutip satu namamu di antara keluh kesah
Gundah gelisah, air mata, dan lara
Masihkah ada sedikit senyum darimu
Di batas penantianku yang kini makin terbata
Jika masih ada ruang di hatimu
Untukku, sedikit saja, tolong bicaralah
Pada tanah membentang
Pada pohon-pohon rindang
Dan angin yang mengusik keangkuhan
Setidaknya biar ada tanda yg bisa kubaca dan kuraba
Janganlah sepi yang hadir
Janganlah semu yang membeku
Karena aku selalu berjalan menujumu---Anonim