Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

Toxic Relationship Adalah Hubungan Tidak Sehat, Ketahui Cirinya!

Jangan sampai kamu terjebak di dalamnya

Nafi' Khoiriyah

Toxic relationship adalah sebuah hubungan yang tidak sehat dan mengakibatkan kondisi fisik maupun mental menjadi terganggu. Belakangan, istilah ini sering digunakan kaitannya dalam hubungan romantis. 

Namun, toxic relationship juga bisa terjadi dalam lingkungan keluarga, pertemanan, maupun pekerjaan. Kondisi semacam itu jika dibiarkan akan membuat salah satu pihak dirugikan. 

Mulai dari merasa tidak didukung, direndahkan, sampai diserang, semuanya bisa memengaruhi baik fisik maupun mental korban. Supaya kamu tidak terjabak di dalamnya, simak ulasan mengenai toxic relationship berikut ini. 

1. Apa itu toxic relationship?

pexels.com/Keira Burton

Toxic relationship adalah sebuah hubungan yang sama sekali tidak menyenangkan. Orang akan merasa tidak aman, direndahkan, sampai diperlakukan secara kasar secara berulang-ulang. 

Melansir Time, Dr Lillian Glass, seorang ahli komunikasi dan psikologi menyebutkan bahwa istilah toxic relationship didefinisikan sebagai hubungan apa pun yang tidak saling mendukung. Ketika muncul konflik, orang yang satu berusaha melemahkan yang lain. Lalu, saat ada persaingan, tidak ada rasa hormat dan kurangnya kekompakan. 

Keadaan toxic relationship tersebut akan menguras tenaga orang-orang di dalamnya. Sebab, lebih banyak momen negatif daripada momen yang positif.

Secara mental atau emosional, toxic relationship akan memengaruhi kondisi mental, emosional, bahkan fisik salah satu orang atau semua orang di dalamnya. 

2. Tanda toxic relationship

pexels.com/Timur Weber

Hubungan toxic ini bisa berbeda-beda bentuknya. Namun, ciri-ciri berikut ini bisa kamu temui dalam kaitannya dengan hubungan romantis maupun hubungan profesional. 

1. Menyalahkan pasangan atau orang lain atas emosi sendiri

Setiap orang pasti pernah mengalami hari yang buruk. Namun dalam kondisi toxic relationship, kamu merasa pasangan tidak benar-benar bersimpati atau mendukungmu saat merasakan hal itu.

Padahal, setiap orang bertanggung jawab atas emosinya sendiri. Jika rasa tidak suka dengan reaksi pasangan itu meningkat, bukan tidak mungkin hal itu terus menumpuk dan terjadi hal-hal yang lebih buruk. 

2. Cemburu atau iri berlebihan 

Merasa iri atau cemburu dalam taraf yang wajar tentu bisa dimaklumi. Namun, rasa iri itu bisa menjadi masalah jika sampai tidak bisa berpikir positif tentang kesuksesan orang lain.

Sama halnya dengan kecemburuan, emosi tersebut sangat normal. Namun, ketika kecemburuan terus menerus terjadi, maka hubungan pun akan makin tidak sehat. 

3. Komunikasi yang tidak berjalan dengan baik

Orang yang terlibat dalam hubungan toxic, setiap ucapannya akan berisi dengan sarkasme atau kritik. Hal itu bisa terjadi terus menerus, bahkan sampai kamu menghindari dan ingin melepaskan diri dari mereka. Berbeda dengan hubungan sehat yang diisi dengan sikap saling menghormati satu sama lain.

4. Mengontrol perilaku 

Dalam konteks hubungan romantis, kamu mungkin secara rutin akan memberikan kabar pada pasangan di mana kamu berada dan dengan siapa kamu saat itu.

Namun, jika pasangan menjadi kesal saat kamu tidak segera menjawab pesan berulang kali, maka hal itu bisa merujuk pada hubungan yang toxic. Sebab, pasanganmu merasa memiliki kontrol atas dirimu. 

5. Perasaan kurang dukungan 

Hubungan yang sehat tentu ingin semua yang terlibat akan berhasil dalam kehidupannya, Namun, jika hubungan sudah toxic, maka pencapaian itu menjadi seperti sebuah kompetisi.

Waktu yang dihabiskan bersama tidak lagi terasa positif karena seseorang tidak merasa didukung. Justru, mereka akan menganggap apa yang dilakukannya tidak penting dan tidak peduli. 

3. Dampak toxic relationship

pexels.com/Alex Green

Jika dibiarkan, toxic relationship bisa merusak kesehatan mental, fisik, sampai harga diri seseorang. Seseorang dalam lingkaran racun itu mungkin akan merasa bahwa hubungannya memengaruhi rutinitas normal mereka. 

Namun, jika terus menerus terjadi, hal itu bisa menyebabkan penurunan kesehatan fisik dan mental seseorang dari waktu ke waktu. Melansir Verywellmind, stres dan kualitas hubungan yang negatif bisa secara langsung memengaruhi sistem kardiovaskular. 

Dalam jangka panjang, faktor tersebut bisa berdampak pada kesehatan dan membuat korban melakukan perilaku koping yang tidak sehat, misalnya makan dan minum secara emosional. 

4. Cara mengatasi toxic relationship

pexels.com/Antoni Shkraba

Cara untuk memperbaiki toxic relationship adalah dengan upaya yang cukup kuat. Namun, tidak semua kondisi ini akan berakhir dengan mudah. Perubahan mungkin akan terjadi, tetapi hanya kemungkinan kecil saja.

Melansir Healthline, beberapa tanda hubungan yang toxic bisa diperbaiki adalah sebagai berikut. 

1. Berubah dari menyalahkan menjadi memahami 

Berbeda dengan hubungan toxic yang selalu menumpuk masalah tanpa mencari solusinya, hubungan yang baik akan mengarah pada pemahaman dan pembelajaran. Alih-alih menyalahkan salah satu pihak, mereka akan mencoba untuk mengerti, menyadari kesalahan masing-masing, dan mencari jalan keluarnya. 

2. Penerimaan tanggung jawab

Jika kamu, pasangan atau rekanmu sama-sama berjuang dan ingin memperbaikinya, maka hal itu adalah tanda yang baik. Sebab, mengenali perilaku masa lalu yang merusak hubungan penting untuk semua pihak.

Hal itu juga mencerminkan kesadaran dan tanggung jawab. Namun, kedua belah pihak harus menerima bahwa mereka sama-sama terlibat dalam hubungan toxic sebelumnya. 

3. Terbuka dengan bantuan dari luar

Terkadang orang yang terlibat dalam hubungan toxic memerlukan bantuan dari luar seperti konseling individu maupun pasangan. Hal itu tidak ada masalah, sebab kita terkadang tidak bisa menangkap semua yang membuat hubungan menjadi toxic. Pihak ketiga seperti konselor itu akan memberikan perspektif yang netral sehingga ditemukan cara untuk mengatasinya. 

Jadi, dapat disimpulkan bahwa toxic relationship adalah sebuah hubungan yang membuat salah satu pihak merasa direndahkan, tidak didukung, sampai diserang hingga memengaruhi kondisi fisik dan mental seseorang. Jika kamu mengalami tanda-tanda perilaku toxic relationship, segera atasi atau menjauh ya, Bela!

IDN Media Channels

Latest from Dating