Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

Pacaran Sebentar, Kenapa Pas Putus Berasa Sedih Banget? Ini Alasannya

Padahal, kenangan sama si dia belum terlalu banyak

Elga Windasari

Pacaran baru beberapa bulan, tetapi setelah putus, kok, patah hatinya dalam banget, ya? Mau move on juga rasanya susah banget. Kenapa seperti itu?

Karena hubungan jangka pendek hanya bertahan sebentar, hubungan tersebut biasanya tidak punya waktu untuk terwujud sepenuhnya. Apalagi jika hubungan nggak berakhir dengan perasaan sakit hati atau karena alasan tertentu.

Menurut terapis Victoria Riordan, LPCC-S, sakit hati yang kamu rasakan di akhir suatu hubungan dan berapa lama perasaan itu bertahan, nggak secara langsung bergantung pada lamanya hubungan tersebut.

Alasan kamu sedih banget pas putus meski baru pacaran sebentar

pexels.com/Austin Guevara

Menurut terapis, Melissa Divaris Thompson, LMFT, rasa sakit ini terjadi karena hubungan jangka pendek sering kali berakhir pada fase bulan madu.

Hal itu membuatmu belum punya semua informasi tentang si mantan. Kurangnya informasi tersebut bisa membuatmu sangat sulit untuk menerima perpisahan karena membuat pikiranmu beralih pada berbagai kemungkinan.

“Kamu mulai menaruh harapan dan bermimpi sehingga fantasinya bahkan lebih baik daripada kenyataan. Saat bersama seseorang dalam jangka waktu lama, kamu mengetahui kesalahannya dan memiliki pandangan yang lebih membumi dibandingkan saat baru sebentar berhubungan,” jelasnya.

Melissa menambahkan, dalam beberapa bulan pertama suatu hubungan, kamu cenderung menganggap “tidak penting” jika ada potensi masalah. Sementara dalam hubungan yang lebih lama, kamu merasa memiliki lebih banyak perjuangan.

Jangan menyesal pernah berpacaran dengannya

pexels.com/liza-summer

Victoria dan Melissa mengatakan bahwa kuncinya adalah merasakan perasaanmu dan mengakuinya. Jika kamu merasa menyesal, hal ini dapat membuatmu mengkritik diri sendiri yang dapat mengganggu kemampuanmu untuk melanjutkan hidup.

Salah satu cara untuk mengubah penyesalan itu adalah dengan fokus menghargai hubungan apa adanya. Akui hubungan tersebut menyenangkan dan bersedihlah, tetapi segera lanjutkan hidup agar nggak tenggelam dalam penyesalan.

Tentu saja, kamu masih bisa merindukan orang tersebut dan perasaannya terhadapmu. Namun, jangan mengharapkan lebih.

“Jika kita mengharapkan setiap hubungan berubah menjadi cinta sejati, kita akan kecewa dan mudah terhanyut oleh setiap hubungan. Di situlah kita mulai menganggap pacaran sebagai hal yang melelahkan, bukan petualangan," kata Victoria.

Jalani hubungan dengan perlahan

Pexels/Cottonbro Studio

Cara lain untuk membantu dirimu agar nggak sedih saat putus meski baru pacaran sebentar adalah dengan mencoba melakukan segala sesuatunya secara perlahan saat mengenal seseorang.

Seperti yang dikatakan Melissa, pacaran dan bertemu orang lain adalah bagian dari perjalanan untuk menemukan siapa yang benar-benar kamu inginkan.

Jika kamu sering menghadapi patah hati akibat hubungan pendek yang berakhir, Jess Carbino, PhD, pakar hubungan dan mantan sosiolog untuk aplikasi kencan Tinder dan Bumble, menyarankan kamu untuk "menetapkan beberapa batasan". Ini demi melindungi hatimu agar tidak terus-menerus patah hati.

Misalnya, mengatur jarak kencan dengan seseorang yang baru dan nggak menjadwalkan beberapa kencan dalam seminggu, dapat membantu memberikan perspektif pada dirimu.

Lalu, lakukanlah percakapan yang terbuka dan jujur dengan siapa pun yang kamu temui. Hal ini dapat membantu meminimalkan rasa sakit hati jika semuanya tiba-tiba berakhir.

Jujur pada diri sendiri

Pexels.com/cottonbro studio

Satu hal penting lain yang juga nggak boleh lupa dilakukan adalah jujur pada diri sendiri dan orang lain tentang apa yang kamu cari saat berpacaran. Cara ini juga dapat membantumu agar tidak terbawa arus.

Memiliki pembicaraan yang jelas dengan siapa pun yang kamu pacari selama lebih dari beberapa minggu, dapat membantu menetapkan ekspektasi terhadap apa yang kamu hadapi (atau nggak akan dihadapi).

“Jika suatu hubungan tidak pernah dibicarakan tujuannya, tiap orang akan memiliki kepercayaan masing-masing  ke mana hubungan tersebut dapat mengarah dan ambiguitas dapat menyebabkan banyak khayalan yang menimbulkan masalah,” kata Dr. Jess.

Jadi, daripada merasa patah hati karena hubungan jangka pendekmu berakhir, lebih baik jadikan itu sebagai cerita, kenangan, dan pengalaman untuk belajar yang berharga.

IDN Media Channels

Latest from Dating