Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

8 Alasan Kamu Harus Marah ke Pasangan yang Selingkuh, Bukan ke Pelakor

Pasangan yang harus kamu “serang”, bukan orang lain

Elga Windasari

Saat perempuan diselingkuhi, tidak jarang dia justru menyalahkan perempuan yang menjadi selingkuhan pasangannya. Si selingkuhan ini dianggap sebagai biang kerok yang membuat pasangannya selingkuh dan hubungannya berantakan.

Padahal, perselingkuhan terjadi karena adanya “persetujuan” antara kedua belah pihak lho, Bela. Jadi, baik pasanganmu atau selingkuhannya, dua-duanya melakukan kesalahan yang sama, yaitu berselingkuh.

Meski kamu yakin pasangan tipe yang setia dan berselingkuh karena “digoda” oleh selingkuhannya, tetapi hal yang tidak dipungkiri adalah pasangan dengan sadar tahu kalau dia berselingkuh. Jadi, itu bukan 100% kesalahan selingkuhannya, bukan?

Jennifer Still dari Bolde mengatakan, hanya menyalahkan perempuan atas perselingkuhan pasangan adalah hal yang bodoh dan benar-benar konyol. Menurutnya, perselingkuhan terjadi karena pasanganmu tidak benar-benar menghormatimu.

Berikut ini beberapa alasan yang membuatmu seharusnya marah ke pasangan saat dia berselingkuh, bukan kepada selingkuhannya.

1. Pasangan yang menjalin hubungan denganmu

Pexels/Cottonbro

Perempuan seharusnya saling mendukung. Jadi, saat ada perempuan lain—apalagi yang sudah tahu kalau laki-laki yang disukainya sudah punya pasangan—merebut orang yang kamu cintai, tentu saja menyebalkan.

Namun, yang perlu kamu ingat adalah siapa yang sebenarnya menjalin hubungan denganmu? Siapa yang seharusnya menghargai perasaanmu dan tidak melukainya? Jawabannya tentu saja pasanganmu.

Pasangan seharusnya menjadi orang yang benar-benar selalu berada di sampingmu, dalam suka dan duka. Jika dia merasa ada yang salah dengan hubungan kalian, maka bicara dari hati ke hati dan berusaha memperbaikinya adalah jalan keluarnya. Bukannya justru melakukan perselingkuhan.

2. Pasangan melanggar kepercayaan yang kamu berikan

Freepik.com/user15285612

Percaya adalah salah satu modal penting dalam hubungan. Jika tidak bisa saling memercayai, kamu dan pasangan akan sulit menjalani hubungan yang sehat. Dengan rasa percaya tersebut, maka akan timbul rasa hormat di antara pasangan.

Jika kepercayaan yang sudah kamu berikan kepada pasangan sudah dilanggar, itu artinya dia juga sudah tidak lagi menghormatimu—baik sebagai pasangan romantis atau individu. Itulah mengapa dia bisa menggoda, bercumbu, atau berhubungan seks dengan perempuan lain.

Jika sudah begini, apakah kamu masih bisa kembali memercayainya?

3. Jika dia tidak tahan godaan, dia mungkin tidak bisa menjadi pasangan yang baik

pexels.com/david-gomes-

“Menyalahkan perempuan lain karena ‘menggoda’ pasanganmu hingga berselingkuh adalah hal paling gila yang pernah saya dengar. Kamu benar-benar percaya pasanganmu tidak tahan godaan sehingga dia tidak bisa menahan diri saat ada perempuan yang mendekatinya? Jika itu masalahnya, bagaimana dia bisa cukup kuat untuk menghadapi masalah lain bersamamu?” ujar Jennifer.

Jadi, saat pasangan beralasan dia khilaf atau lupa diri karena sudah digoda oleh selingkuhannya ini, jangan percaya. Masalahnya bukan karena dia tergoda, tetapi mengapa dia tidak bisa menahan godaan yang datang kepadanya.

4. Jika pasangan menyalahkan selingkuhannya, itu tanda dia tidak bertanggung jawab

Drazen Zigic/Freepik

“Kucing kalau dikasih ikan asin pasti dimakan”. Kamu mungkin sudah sering mendengar kata-kata tersebut. Artinya, laki-laki kalau dihadapkan dengan perempuan cantik, pasti tergoda dan langsung “disikat”.

Namun, pasanganmu tentu saja bukan kucing, melainkan manusia yang memiliki akar pikiran dan seharusnya bisa menahan nafsunya. Jika alasan pasangan selingkuh karena tidak tahan godaan, itu artinya tidak mau bertanggung jawab atas kesalahan yang dilakukannya.

Dia menyalahkan nafsu dirinya, meskipun sebenarnya dia memiliki otak yang bisa dipakai untuk berpikir bahwa yang dilakukannya itu tidak benar. Minta dia bertanggung jawab. Dia bukan karena siapa-siapa, tetapi karena itu yang menjadi keputusannya.

5. Pasangan tidak dipaksa berselingkuh oleh selingkuhannya

Pexels.com/Nathan Cowley

Selain tergoda, mungkin pasangan akan memberikan banyak alasan lain yang membuatnya berselingkuh. Terbawa suasana, terlalu banyak minum, sedang stres dan butuh pengalihan, hingga mungkin menyalahkanmu karena terlalu sibuk yang membuatnya merasa “sendirian”.

Apa pun alasannya, tidak ada satu pun dari “skenario” di atas yang menggambarkan bahwa pasangan dipaksa oleh selingkuhannya untuk berselingkuh, bukan? Nah, itulah mengapa kamu seharusnya marah kepada pasangan saat mengetahui dirinya berselingkuh, bukan kepada selingkuhannya.

6. Ini tidak membuat pasangan berhenti berselingkuh

pexels.com/aleksandr-burzinskij

Tidak masalah apakah kamu baru bersama atau sudah menjalin hubungan selama bertahun-tahun, jika kamu membenarkan perselingkuhan pasangan untuk pertama kalinya dan menyalahkan perempuan selingkuhannya, jangan terkejut jika dia kembali melakukannya.

Jika kamu menganggap si perempuan yang salah saat pasangan pertama kali berselingkuh, apakah kamu tetap memercayai “alasan” tersebut saat pasangan selingkuh untuk kedua, ketiga, atau berkali-kali berikutnya? Percayalah, menyalahkan perempuan tidak akan membuat pasanganmu berhenti melakukan perselingkuhan.

7. Perempuan sudah terlalu lama dan sering jadi pihak yang disalahkan

Pexels.com/Rafael Barros

“Berapa lama lagi perempuan harus menanggung akibat perilaku buruk laki-laki? Ketika laki-laki melakukan sesuatu yang luar biasa, dia dipuji tanpa henti. Ketika dia mengacau, tiba-tiba itu adalah kesalahan perempuan,” ucap Jennifer.

Saat pasangan berselingkuh, mungkin kamu akan berpikir apa yang salah dengan dirimu, bagaimana kamu bisa mencegahnya, apakah kamu tidak bisa memenuhi kebutuhannya, dan, tentu saja, mengapa selingkuhannya ini sampai menggodanya.

Jennifer mengatakan, semua pemikiran tersebut adalah kebencian terhadap perempuan yang harus dihentikan. Kamu sudah terlalu lama memercayai kebohongan tentang perempuan yang bersalah atas kesalahan laki-laki, termasuk untuk urusan perselingkuhan. Bukan kamu atau si selingkuhan yang berjenis kelamin perempuan yang harus disalahkan, tetapi laki-laki yang menjadi pasanganmu.

8. Selingkuhannya bahkan mungkin tidak tahu kamu ada

pexels.com/ron lach

Jika selingkuhan pasangan bukan kenalan kalian berdua, dia mungkin tidak tahu kalau orang yang disukainya sudah memiliki perempuan lain. Jika ini faktanya, tentu saja kamu tidak bisa menyalahkan si selingkuhan ini karena dia juga sudah ditipu oleh pasanganmu.

Kalau sudah begini, pasanganmu yang harus menanggung kesalahannya. Entah kamu ingin memaafkannya atau menyudahi hubungan, biarkan pasangan yang bertanggung jawab atas perselingkuhannya, bukan orang lain.

Itulah beberapa alasan yang membuatmu seharusnya marah kepada pasangan saat diselingkuhi. Memang, kamu tetap bisa marah kepada selingkuhannya jika dia sudah tahu tentang dirimu. Namun, tetap saja yang paling salah adalah pasanganmu karena tidak bisa menahan godaan ya, Bela.

IDN Media Channels

Latest from Dating