Semua orang punya pengalaman masa kecilnya masing-masing, dan terkadang trauma masa lalu atau emosi yang belum terselesaikan dapat memengaruhi hubungan saat ini. Si dia sering kesal karena mungkin memproyeksikan rasa sakit masa lalunya ke dalam hubungan kalian.
Ini bukan tentangmu, tetapi tentang perasaannya yang belum terselesaikan. Jika ia tumbuh di lingkungan di mana kemarahan merupakan emosi yang dominan atau mengalami peristiwa yang membentuk respons emosionalnya, ia mungkin secara naluriah bereaksi dengan kemarahan, meskipun kemarahan tersebut tak sesuai dengan situasinya.
Ketakutan akan pengabaian yang berasal dari pengalaman masa lalu di mana ia merasa ditinggalkan, tidak penting, atau ditolak, juga bisa mendasarinya. Ketakutan ini bisa membuatnya sangat sensitif terhadap tanda-tanda apa pun yang mungkin membuatmu menjauhkan diri darinya.
Sebagai pembelaan, dia mungkin akan mendorongmu menjauh atau marah, mencoba menjaga dirinya dari rasa sakit karena ditinggalkan lagi. Untuk mengatasi atau menghadapi hal-hal ini, kamu harus bisa paham akan apa yang ia alami, sabar, mengajaknya untuk melakukan terapi atau konseling, baik untuk dirinya sendiri maupun terapi pasangan.
Itu dia alasan-alasan mengapa pacarmu sering kesal padamu. Apakah kamu juga sedang ada di posisi ini, Bela?