Wisata Gunung Fuji: 5 Tips Mengunjungi Gunung Fuji di Jepang

Menurut Japan Travel, Gunung Fuji  terbuka bagi para pendaki dari bulan awal Juli - awal September. Namun, puncak musimnya berlangsung mulai akhir bulan Juli - Agustus.

Gunung ini paling ramai selama hari libur Obon, yang jatuh pada pertengahan bulan Agustus. Hindari juga datang ketika musim liburan sekolah atau long weekend, karena jalur Gunung Fuji bisa sangat ramai.

Namun, ketika cuacanya jelek karena hujan atau angin lebat, maka daerah Gunung Fuji juga bisa ditutup. Cuacanya di sekitar Gunung Fuji bisa berubah secara drastis selama perjalanan, dan hujan badai biasanya bisa terjadi menjelang sore hari.

Sehingga, para pemula disarankan untuk mendaki di pagi hari dan siang hari ketika cuacanya cerah.

Tips mengunjungi Gunung Fuji di Jepang yang sleanjutnya adalah pastikan kamu menyiapkan barang-barang yang tepat untuk mendaki. Contohnya, siapkan topi, sarung tangan, jas hujan, jaket, sepatu mendaki, lampu senter kepala, tongkat bantu jalan, makanan, minuman, dan lain-lain.

Menyiapkan barang-barang yang tepat akan memudahkan perjalanan mendaki kalian menuju Gunung Fuji.

Ada berbagai pilihan transportasi menuju Gunung Fuji. Salah satunya  menggunakan JR Pass dan MT Fuji Pass. Jika menggunakan kedua pilihan ini, kamu bisa naik JR lajur Chuo dari stasiun Shinjuku menuju stasiun Otsuji. Kemudian, kamu perlu naik Kereta Api Fujikyu dari stasiun Otsuki menuju Stasiun Kawaguchiko.

Selain itu, pilihan lainnya adalah menggunakan Hakone Free Pass. Dengan Pass tersebut, kamu bisa naik ke jalur kereta Odakyu dari stasiun Shinjuku. Kemudian melanjutkan perjalanan ke bus Hakone Tozan atau kereta menuju Gunung Fuji. 

Kamu tidak bisa memasang tenda selama perjalanan menuju Gunung Fuji. Namun, telah tersedia penginapan bagi yang ingin beristirahat di tengah perjalanan.

Namun, para pengunjung disarankan untuk memesan penginapannya terlebih dahulu karena penginapan di atas Gunung Fuji sangat populer di kalangan para pendaki yang ingin mengunjungi Gunung Fuji demi melihat sunrise. Sehingga, biasanya penginapannya juga ramai di kalangan para pendaki.

Terdapat empat jalur atau trek menuju Gunung Fuji, yang paling populer adalah Trek Yoshida, di sisi Prefektur Yamanashi  .

Trek ini yang populer dan mudah diakses dari trek pendakian Fuji, berangkat kesana bisa dengan bus langsung yang melayani di titik pemberangkatan dari Tokyo. 

Trek Yoshida memerlukan waktu 6 jam untuk pendakian, dan 4 jam lebih sedikit untuk turun dengan jalur yang berbeda. Trek ini populer di kalangan para pengunjung yang ingin menyaksikan sunrise yang indah di puncak.

Trek Fujinomiya merupakan trek kedua yang bisa dipilih menuju Gunung Fuji. Trek ini lebih pendek dibandingkan trek Yoshida, namun lebih curam dan keras. Karena di Trek Fujinomiya tidak tersedia trek turun yang terpisah, maka kita wajib berbalik turun untuk kembali, jalurnya kemungkinan lebih menantang.

Naik gunung di jalur ini memerlukan waktu 4 jam, jika turun butuh waktu sekitar 2 jam. 

Pilihan trek lainnya adalah Trek Subashiri dan Trek Gotemba. Trek Subashiri merupan trek  di sisi timur gunung yang jalannya tidak terlalu ramai. Trek ini memerlukan waktu dari 5-7 jam untuk menuju gunung Fuji.

Sementara Trek Gotemba merupakan trek dengan rute terpanjang, yang membutuhkan waktu hingga 7 jam lebih untuk menuju Gunung Fuji. 

Selanjutnya tersedia Trek Ohachi-meguri menuju kawah Gunung Fuji. Jalur ini cocok bagi para pendaki berpengalaman yang ingin menantang diri untuk mendaki lebih jauh ke sekitar kawah Gunung Fuji.

Pendakian ini membutuhkan waktu sekitar 90 menit. Ketika sampai di tujuan, para pendaki bisa menikmati pemadangan panoramik dan medan vulkanik yang spektakuler.

Itulah tips mendaki Gunung Fuji di Jepang, bagi yang tertarik menantang diri sendiri untuk mendaki Gunung Fuji. Apakah kamu gemar mendaki, Bela?