Lebih dari 80 karya seni dipamerkan dalam satu ruang, menghadirkan peta perjalanan 1.400 tahun kreativitas dunia Islam. Koleksi ini bukan hanya menekankan keindahan visual, tetapi juga menunjukkan bagaimana seni, ilmu pengetahuan, dan perdagangan saling berkaitan dalam membentuk warisan budaya yang kaya.
Salah satu sorotan pameran adalah manuskrip Al-Qur’an langka yang menampilkan evolusi gaya kaligrafi, mulai dari huruf Kufik awal di atas perkamen, hingga halaman-halaman belakangan yang dipenuhi ornamen vegetal dan motif geometris rumit. Perjalanan visual ini menawarkan gambaran bagaimana estetika religius berkembang seiring zaman, sekaligus mencerminkan inovasi teknis para penyalin naskah.
Tak kalah menarik, rangkaian karya keramik dan kaca menunjukkan kemajuan teknologi yang lahir dari bengkel-bengkel Suriah dan Mesir. Keramik bersinar dengan teknik lustreware dan dekorasi underglaze, sementara objek kaca menggambarkan kecanggihan teknik email dan gilding yang mencapai puncaknya pada periode dinasti klasik.
Bagian tekstil memotret dinamika budaya melalui fragmen bordir dan panel sutra, menandai pergerakan motif dan teknik di sepanjang jalur perdagangan Asia Tengah, Teluk, hingga Mediterania. Di sisi lain, instrumen ilmiah seperti astrolabe menegaskan peran penting pertukaran intelektual antara para ilmuwan di kota-kota besar. Koleksi ditutup dengan deretan objek istana, mulai dari logam berpermata hingga kuningan berinlay, yang menghadirkan kembali kemewahan patronase kerajaan dan standar estetika elite pada masanya.
Pameran ini bukan sekadar menampilkan benda-benda indah, namun merangkainya sebagai bukti bagaimana inovasi, spiritualitas, dan kosmopolitanisme telah menjadi landasan peradaban Islam selama lebih dari satu milenium.