Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Popbela lainnya di IDN App
DJI_0483.jpg
Dok. Alila Ubud

Intinya sih...

  • Alila Ubud memiliki Sustainability Lab, fasilitas nol sampah yang mengubah limbah menjadi sesuatu yang bermanfaat.

  • Sisa makanan dari dapur dikomposkan dan dikirim ke kebun organik untuk menyuburkan tanaman, serta tidak ada botol plastik di resor ini.

  • Resor ini berinvestasi pada manusia dengan memberikan pelatihan kerja kepada siswa pariwisata lokal dan berkontribusi bersama sekolah-sekolah dan organisasi sosial di sekitar.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Program berkelanjutan yang dianut oleh banyak hotel di Bali, juga diadaptasi oleh Alila Ubud. Mungkin kelebihannya adalah, resor yang terletak di tepi lembah Sungai Ayung tersebut telah meraih sertifikasi EarthCheck tingkat tertinggi, sebuah standar global untuk desain ramah lingkungan. Salah satu inisiatif paling nyata dari resor ini adalah Sustainability Lab, sebuah fasilitas nol sampah yang mengubah limbah menjadi sesuatu yang bermanfaat.

Seperti apa "dapur" prosesnya? Yuk, intip langsung di artikel ini.

Dok. Alila Ubud

Di Sustainability Lab, sisa makanan dari dapur dikomposkan dan dikirim ke kebun organik, di mana mereka menyuburkan tanaman seperti serai hingga tomat. Menariknya, hasil panen dari kebun itu memang disajikan untuk tamu, namun tamu bisa memiliki experience sendiri untuk memetik langsung, jika mengikuti kelas memasak dan memilih bahan segar dari kebun.

Di sini juga tidak ada botol air plastik. Sebagai gantinya, Alila Ubud menyaring dan mengemas air minum sendiri langsung di lokasi menggunakan botol kaca yang bisa diisi ulang. Produk-produk di kamar mandi dan spa juga dibuat di Bali. Banyak di antaranya berasal dari koperasi desa yang sudah lama didukung oleh resor ini.

Dok. Alila Ubud

Sustainability di sini juga berarti berinvestasi pada manusia. Sebagian besar staf berasal dari wilayah Gianyar, dengan prioritas diberikan kepada banjar-banjar terdekat. Siswa pariwisata lokal sering mengikuti program pelatihan kerja, mendapatkan pengalaman langsung di bidang hospitality. Resor ini juga aktif berkontribusi bersama sekolah-sekolah dan organisasi sosial di sekitar, termasuk Yayasan Bumi Sehat dan Sekolah Sari Hati.

Ini bukan sekadar poin pembicaraan CSR—melainkan hubungan jangka panjang yang dibangun seiring waktu. Baik itu memberikan dukungan untuk proyek kesehatan masyarakat atau ikut serta dalam kegiatan bersih-bersih desa, tim selalu hadir, mendengarkan, dan melakukan apa yang mereka bisa.

Dok. Alila Ubud

Alila Ubud dirancang menyerupai desa tradisional Bali. Resor ini pertama kali dibuka pada tahun 1996 di bawah nama "The Chedi Ubud" dan kemudian berganti nama menjadi Alila Ubud pada tahun 2002. Vila-vila Alila Ubud dibangun dengan struktur panggung dan tersembunyi di antara rimbunnya pepohonan—seperti rumah pohon yang menyatu dengan alam.

Sebagai resor mewah, mereka juga berusaha menjaga kesederhanaan di balik layar dengan bekerja sama dengan petani lokal untuk mendapatkan hasil pertanian segar, dan meminta pemasok untuk mengurangi kemasan berlebih jika memungkinkan. Program yang memberikan dampak berarti inilah, membuat Alila Ubud menjadi resor mewah dan beradab.

Editorial Team

EditorAyu Utami