unsplash.com/linglivestolaugh
Tercatat, kawasan Kota Terlarang telah mengalami tiga kali kebakaran sehingga mengalami pembangunan ulang pada masa Dinasti Qing. Sejarah menuliskan bahwa selama Perang Candu 2 (1856-1860) Kota Terlarang dikuasai oleh pasukan Inggris-Prancis.
Selama masa kejayaannya, Kota Terlarang merupakan rumah bagi 24 kaisar yang terlahir pada masa Dinasti Ming dan Dinasti Qing. Sebelum diusir, Aisin Gioro Puyi adalah kaisar Tiongkok terakhir yang tinggal di Kota Terlarang sampai tahun 1924.
Baru setelahnya Kota Terlarang dikenal Gugong—bekas istana—dan beralih fungsi menjadi Museum Istana yang kini tercatat sebagai salah satu museum budaya terbesar di dunia. Setiap tahunnya, kawasan ini menerima 14 juta pengunjung dari seluruh dunia.
Bangunan Kota Terlarang disematkan sebagai bangunan kayu kuno terbesar di dunia yang masih terpelihara sampai kini. Menariknya, luas bangunan Kota Terlarang tiga kali lebih besar dari Istana Louvre di Prancis.
Merangkum dalam situs China Highlights dan Encyclopedia Britannica itulah sejarah Kota Terlarang yang masih eksis hingga kini. Faktanya, Kota Terlarang masuk ke dalam Situs Warisan Dunia UNESCO di tahun 1987.
Penetapan ini merupakan sebuah pengakuan atas pentingnya bangunan Kota Terlarang sebagai pusat kekuasaan selama lima abad serta nilai seni dan sejarah dinasti yang kaya di dalamnya.
Tertarik berwisata ke Kota Terlarang, Bela?