Karya Olivia Normile dengan lembut mengeksplorasi batas-batas dinamis antara bahasa, komunikasi, dan persepsi, menavigasi ruang-ruang liminal ini melalui medium animasi, instalasi, dan film eksperimental yang menggugah. Karyanya secara halus menantang dominasi bahasa verbal yang diasumsikan, memilih untuk membangun lingkungan visual imersif di mana makna berkembang melalui kefasihan gestur, kekuatan repetisi, dan permainan ruang yang penuh makna.
Di dunia yang semakin terdigitalisasi, di mana interaksi manusia sering dimediasi oleh layar dan algoritma yang tak terlihat, karya Normile menawarkan pengkajian kritis tentang bagaimana citra dalam berbagai bentuknya membentuk pemahaman kita terhadap realitas.
Dalam Towards a Philosophy of Photography, Vilém Flusser berpendapat bahwa masyarakat kontemporer sangat dipengaruhi oleh epistemologi berbasis citra—sistem pengetahuan yang memiliki kapasitas paradoksal untuk menerangi sekaligus mengaburkan makna yang mereka bawa. Sejalan dengan pemikiran ini, karya Normile mengajak kita untuk mempertimbangkan bagaimana ketergantungan kita pada informasi visual dapat memperluas sekaligus membatasi pemahaman kita. Normile membawa kekhawatiran Flusser bahwa citra dapat menjadi bentuk "sihir teknis"', membentuk persepsi kita dengan cara yang mungkin tidak sepenuhnya kita sadari.
Selain itu, penekanannya pada gestur dan hubungan spasial menyoroti dimensi komunikasi non-verbal, menunjukkan bahwa makna dapat disampaikan secara visual tanpa bergantung pada struktur linguistik. Dalam konteks ini, karyanya beresonansi dengan diskusi yang lebih luas tentang hakikat komunikasi itu sendiri dan sejauh mana komunikasi dapat melampaui keterbatasan bahasa.
Judul Mata Irlandia/ Ireland’s Eye menawarkan dua perspektif—melalui lensa orang dalam dan orang luar, penduduk asli dan pengamat. Membawa Ireland’s Eye, pulau tak berpenghuni di lepas pantai utara Dublin, yang secara historis menjadi tempat perlindungan dan pengamatan sunyi, sekaligus sebagai metafora ‘mata’ yang mengamati, mencatat, dan menafsirkan. Dalam dunia yang semakin terpecah oleh perpecahan politik, krisis lingkungan, dan percepatan kehidupan digital, pameran ini mempertanyakan apa artinya melihat Irlandia hari ini.