Tahukah kamu, kalau Korea Utara sudah membuka kembali pariwisata internasional pada akhir 2024. Pengumuman ini menandai langkah besar Korea Utara dalam menyambut dunia internasional setelah hampir lima tahun menutup perbatasannya akibat pandemi COVID-19.
Nah, berikut informasi lengkap mengenai pengumuman terbaru Korea Utara terkait kesempatan berwisata ke negeri ini, serta cara dan persyaratan yang harus dipenuhi untuk mengunjungi Korea Utara.
Melalui unggahan Facebook terpisah, dua perusahaan wisata asal Tiongkok, Koryo Tours yang berbasis di Beijing dan KTG Tours yang berbasis di Shenyang, mengumumkan kesempatan langka bagi para wisatawan internasional untuk mengunjungi Korea Utara.
Namun, perjalanan wisata yang ditawarkan sejauh ini hanya berfokus di kota pegunungan Samjiyon, yang disebut sebagai tempat kelahiran mendiang pemimpin Korea Utara, Kim Jong Il.
Mengenai peluang mengunjungi area lain, Koryo Tours dan KTG Tours belum dapat memberikan kepastian. Meskipun demikian, kedua perusahaan wisata ini mengungkapkan optimismenya bahwa Pyongyang dan tempat-tempat lain berpotensi dibuka.
Terletak di perbatasan dengan Tiongkok, Samjiyon adalah kota pegunungan di Korea Utara yang berada dekat dengan puncak tertinggi di Semenanjung Korea, yaitu Gunung Paektu.
Kota ini menawarkan pemandangan alam yang luar biasa dengan lanskap yang memukau dan menjadi destinasi yang penuh pesona bagi para penduduk lokal. Mulai dari pemandangan langit hingga deretan perbukitan yang mengelilingi sebuah danau.
Gunung Paektu sendiri adalah gunung berapi aktif yang memiliki makna yang sangat penting dalam sejarah Korea Utara dan Korea Selatan. Gunung ini dianggap sebagai tempat asal-usul orang Korea, dengan nilai historis dan mitologis yang sangat kental.
Menurut legenda mitologis Korea, Gunung Paektu dikaitkan dengan kelahiran Dangun, pendiri kerajaan Korea pertama. Selain itu, garis keturunan "Paektu" juga dianggap sebagai sumber legitimasi bagi keluarga Kim yang berkuasa di Korea Utara hingga saat ini.
Tidak heran, mengunjungi Gunung Paektu bagi penduduk Korea Utara terasa seperti melakukan ziarah religius; tidak hanya dipandang sebagai destinasi wisata, tetapi juga tempat penting yang menyimpan warisan nilai-nilai penting dalam sejarah dan budaya.
Sementara itu, penduduk Korea Selatan tidak diperbolehkan mengunjungi Gunung Paektu di Korea Utara. Namun, ada pengecualian penting yang berhasil terjadi pada sekitar 2018.
Saat itu, mantan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in dan ibu negara saat itu, Kim Jung-sook, diundang untuk mengunjungi Gunung Paektu bersama Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, dan istrinya, Ri Sol Ju, dalam rangka menegaskan simbolisme gunung tersebut.
Kunjungan langkah ini sekaligus menjadi perwujudan upaya untuk melancarkan diplomasi antar-Korea dan menandai hubungan yang lebih baik antara kedua negara pada waktu itu.
Untuk merealisasikan pengalaman liburan yang langka dan terbatas di Korea Utara, para wisatawan dianjurkan untuk bergabung dalam kelompok tur dan mendaftar melalui dua operator tur asal Tiongkok yang diizinkan, yaitu Koryo Tours dan KTG Tours.
Kelengkapan dokumen, termasuk paspor, menjadi salah satu syarat pendaftaran. Namun, paspor Amerika Serikat tidak berlaku untuk perjalanan ke, di, atau melalui Korea Utara, kecuali jika secara khusus mendapat validasi dari Departemen Luar Negeri Amerika Serikat.
Mengenai biaya, situs Koryo Tours menjelaskan kisaran nominal umum berkisar antara 600 euro hingga 1.500 euro, atau setara dengan sekitar Rp10 juta hingga Rp25 juta.
Tentu saja, angka biaya ini dapat berubah berdasarkan beberapa faktor, seperti titik lokasi keberangkatan, durasi masa liburan, jumlah anggota dalam kelompok tur, kebutuhan akomodasi, dan faktor-faktor pendukung lainnya yang memerlukan biaya tambahan.
Apakah kamu tertarik dan cukup berani untuk mengunjungi negeri Korea Utara? Tentu saja, kamu harus memperhatikan juga beberapa aturan tegas yang berlaku di Korea Utara supaya perjalanan liburanmu berjalan dengan aman, lancar, dan menyenangkan.