Sebelum mengumumkan di mana Ibu Kota negara dipilih, Jokowi sudah mengucapkan izin memindahkan Ibu Kota. Alasan Ibu Kota pindah, dikarenakan beban Jakarta sudah terlalu berat.
"Beban Jakarta, saat ini sudah terlalu berat sebagai pusat pemerintahan, pusat bisnis, pusat keuangan, pusat jasa, pusat perbelanjaan, airport , bandara dan pelabuhan laut di Indonesia," ucap Presiden Joko Widodo.
Alasan kedua, menurut Presiden bahwa kalau dipindahkan ke Pulau Jawa akan sangat berat juga, sebab penuhnya penduduk.
"Kedua, beban Pulau Jawa juga semakin berat dengan penduduk sudah 150 juta atau 54 persen dari total penduduk indonesia, dan 58 persen PDB Ekonomi Indonesia ada di Pulau Jawa, dan Pulau Jawa juga sebagai sumber pangan," lanjut Presiden Jokowi.
Selanjutnya, masalah tentang pendanaan, bahwa total kebutuhan Ibu Kota Baru adalah kurang lebih Rp466 trilioun, yang nantinya 19 persen berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).