Pada tanggal 17 Oktober 1951, NISV secara resmi menyerahkan observatorium ini kepada pemerintah RI. Oleh pemerintah Republik Indonesia, observatorium ‘dititipkan’ untuk menjadi bagian dari FIPIA (Fakultas Ilmu Pasti dan Ilmu Alam) Universitas Indonesia yang kemudian menjadi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Bandung.
Bersamaan dengan itu, dimulailah secara resmi pendidikan tersier astronomi di Indonesia. Observatorium Bosscha juga masih merupakan observatorium astronomi terbesar di Indonesia, dengan kontribusi dalam penelitian dan pendidikan astronomi yang signifikan di Asia Tenggara.
cagarbudaya.kemdikbud.go.id
Selain mengemban tugas dalam penelitian dan pendidikan, Observatorium Bosscha melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat, baik dalam bentuk kegiatan rutin maupun kegiatan yang bersifat insidental bergantung pada terjadinya fenomena astronomi yang menarik. Salah satunya adalah pengamatan hilal Muharram 1444H/2022M kemarin.
Observatorium Bosscha pun membuka peluang kolaborasi dan belajar bagi mahasiswa maupun peneliti dari berbagai tempat di seluruh dunia. Peneliti dan mahasiswa dari berbagai tempat boleh dan telah datang untuk melakukan pengamatan astronomi, melakukan analisis data astrofisika, belajar instrumentasi, dan lain sebagainya.
Observatorium Bosscha juga menerima mahasiswa maupun peneliti yang ingin belajar topik-topik non–astronomi yang relevan, misalnya tentang sejarah, bangunan, manajemen, serta lingkungan di Observatorium Bosscha.